TEGAS.. Tidak Ada Perpisahan Sekolah! Jika Ada Uu Ancam Kepsek

TEGAS.. Tidak Ada Perpisahan Sekolah! Jika Ada Uu Ancam Kepsek

KOTA TASIK - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, saat ini kota dan kabupaten di Jabar tak ada yang masuk zona merah pandemi Covid-19. 

Mayoritas zona oranye dan ada 1 daerah zona kuning yang sebentar lagi masuk zona hijau.

Kata dia, informasi dari pemerintah pusat ini soal zonasi harus disyukuri seluruh masyarakat Jabar. 

Caranya adalah hakekat syukur takwa, syareat syukur adalah menjaga nikmat ini.

"Yaitu kita syukuri dengan menenuhi protokol kesehatan (prokes) yang sudah ditentukan. Maka, masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan yang mengundang kerumunan harus berfikir ulang," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (23/05/21) malam.

Salah satu contoh kegiatan yang harus dihindari dan kerap dihadapi menjelang tahun ajaran baru ini, terang dia, adalah perpisahan kenaikan kelas maupun yang akan naik ke tingkat selanjutnya.

"Nah bagi raport jangan berjubel, jangan ada perpisahan tingkat akhir dengan berbagai macam kegiatannya yang ramai-ramai. Harapan kami itu tak dilakukan pihak sekolah ya, Kepsek jangan melaksanakan dengan ramai ya," terangnya.

"Ya saya perintahkan pembagian raport jangan berkerumun. Kalau ada perpisahan ya bisa dilaksanakan secara zoom atau daring lah. Jangan seperti sebelum covid yah. Kita masih waspada ini, jangan menimbulkan kerumunan," sambungnya.

Uu menambahkan, pihaknya tak melarang membagikan raport dan rak melarang ada perpisahan sekolah maupun kegiatan masyarakat lainnya. Tapi harus memenuhi prokes dan jangan berkerumun.

"Jadi mohon maaf kepada masyarakat dan pihak sekolah jangan ada acara berkerumun ya. Kan bisa daring atau meeting zoom. Jangan ada acara sejenis pensi (pentas siswa). Kami keberatan kalau ada kumpul-kumpul mending nanti saja kalau Covid sudah selesai ya," tambahnya.

Jika di daerah masih ada sekolah yang membandel dan tetap menggelar acara perpisahan dengan berkerumun, tegas Uu, konsekuensinya kepala sekolah (kepsek) akan kena semprot.

"Konsekuensinya kalau ada Kepsek akan kena semprot itu. Masa Kepsek tidak takut jabatannya kena copot? Banyak kan pejabat-pejabat yang dicopot karena tak taat prokes. Mungkin seperti itu ya kami akan tegas pokoknya ke pelanggar prokes, jangan macam-macam dengan alasan tak jelas," tegasnya. 

(rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: