Agrowisata Riung Wangi, Destinasi Baru di Kawali Ciamis
Reporter:
syindi|
Sabtu 22-05-2021,16:00 WIB
CIAMIS - Agrowisata Riung Wangi di Dusun Sukaratu Desa Talagasari Kecamatan Kawali menyuguhkan keindahan alam yang bisa memanjakan mata para pengunjungnya. Kemudian menyajikan juga hasil pertanian unggulan.
Kepala Desa Talagasari Kecamatan Kawali Kusnadi mengatakan, kawasan Agro Wisata Riuang Wangi bisa ditempuh dalam waktu sekitar 25-30 menit dari Taman Surawisesa Kawali. Sehingga bisa menjadi alternatif bagi wisatawan yang sedang berwisata di wilayah Kawali.
“Kami optimis dengan keberadaan wisata terbaru ini bisa meningkatkan taraf ekomoni masyarakat desa. Karena bisa menyerap sumber daya manusia yang ada di Desa Talagasari. Contohnya membuka lapangan kerja bagi pengelola objek wisata ini,” ujarnya kepada Radar, Jumat (21/5/2021).
“Bahkan selain menyejahterakan perekonomian warga di Desa Talagasari, objek wisata ini memberikan keuntungan lain, keuntungan bagi para pengunjung adalah akan dimanjakan dengan pemandangan pegunungan yang hijau dan sejuk,” kata dia, menambahkan.
Kata dia, wisata ini menawarkan pemandangan yang indah karena berada di kaki Gunung Sawal. Bahkan bisa melihat pemandangan Gunung Ciremai dan seluruh kawasan Kecamatan Kawali, karena berada di dataran tinggi.
“Pengunjung bisa selife di spot yang sudah disediakan dengan latar pemandangan-pemandangan yang indah. Selain itu juga terdapat beberapa saung yang digunakan untuk makan, minum dan bersantai. Jelang sore, pengunjung bisa melihat kabut yang menyelimuti pegunungan tersebut,” ujarnya, menjelaskan.
Ketua Pengelola Agrowisata Riung Wangi yang juga Ketua Kelompok Tani Uus Kustiawan menambahkan, agrowisata ini hasil kerja sama antara beberapa investor dan Kelompok Tani Wibawa Mukti Lima Dusun Sukaratu Desa Talagasari.
Agrowisata ini bisa memgembangkan sektor pertanian seperti kopi dan buah-buahan. Sehingga bisa mendorong masyarakat lebih berproduktif demi kesejahteraan masyarakat.
“Jadi wisata ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan indah, melainkan ada hasil pertaniannya. Kemudian agrowisata ini bisa mengeluarkan potensi masyarakat dan para petani dalam menggarap tanah yang terbengkalai di sini,” ucapnya, menambahkan.
Kata Uus, kondisi tersebut dipadukan dengan situasi alam yang ada di sekitar sektor pertanian tersebut. Hasilnya, munculah ide agrowisata atau menggabungkan wisata alam dengan pertanian. Dengan luas tanah di agrowisata ini sekitar 10 hektare. Wisata ini juga menyediakan kopi khas Desa Talagasari, yakni kopi hantap yang dipetik dan diolah di perkebunan sini.
“Nah ada sajian kopi ditambah dengan camilan talas goreng, kacang rebus atau ulen harganya berkisar Rp 8-10 ribu, untuk akanan sunda lainnya seperti nasi liwet yang disediakan di sini,” kata dia.
(isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: