Seluruh Puskesmas di Garut Siaga 1, Atasi Lonjakan Covid-19
Reporter:
syindi|
Selasa 18-05-2021,09:30 WIB
TAROGONG KIDUL — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menetapkan siaga satu untuk seluruh puskesmas di Garut. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya outbreak atau lonjakan kasus positif Covid-19 usai libur Hari Raya Idul Fitri.
“Kita harus antisipasi dari sekarang sebelum ada lonjakan. Kita hidupkan kembali satgas-satgas Covid di SKPD, kita juga nyatakan mulai hari ini (Senin, Red) seluruh puskesmas siaga satu,” ujar Bupati Garut H Rudy Gunawan usai apel di Lapang Setda Garut, Senin (17/5/2021).
Rudy mengatakan sudah menginstruksikan seluruh Satgas Covid-19 di SKPD segera melakukan koordinasi dengan para kepala puskesmas terkait penanganan pasien Covid-19 jika terjadi lonjakan kasus.
“Untuk teknisnya nanti kita bicarakan melalui zoom terhadap para kepala puskesmas. Kami minta kepala puskesmas untuk melakukan langkah proaktif dalam menangani Covid-19 ini,” ujarnya.
Pihaknya juga terus melakukan langkah untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Garut. Karena sampai saat ini angka vaksinasi di Garut masih rendah.
“Angka vaksinasi dari target 1,8 juta, sekarang baru terealisasi 100 ribuan. Itu juga belum lengkap semuanya. Kami targetkan dam waktu dekat ini vaksinasi bisa selesai semuanya,” katanya.
Berbagai langkah terus dilakukan, karena angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Garut melebihi angka nasional. Dimana untuk nasional angka kematian akibat Covid-19 per tanggal 15 Mei 2021 berada di angka 2,76 persen, sedangkan Kabupaten Garut sudah menyentuh angka 4, 2 persen atau 382 kematian.
“Yang positif sekarang 9.083 orang, yang meninggal dunia 382 orang, jadi sudah 4,2 persen,” ucapnya.
Rudy berpesan kepada seluruh jajarannya agar tidak ada keterlambatan saat melakukan penanganan pasien yang terpapar Covid-19 untuk menurunkan angka kematian akibat virus corona di Kabupaten Garut.
“Jangan sampai nanti yang terkonfirmasi itu dalam keadaan yang sudah kondisi tubuhnya melemah, sehingga sulit untuk diobati, terlambat diobati sehingga mengakibatkan meninggal dunia. Langkah kita adalah menghentikan, membuat sesuatu yang ikhtiar, supaya angka kematian diturunkan,” ujarnya.
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengatakan untuk antisipasi menghadapi terjadinya outbreak kasus Covid-19 salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengintensifkan penelusuran sampel oleh tim Dinas Kesehatan.
“Kita sudah kita perintahkan Dinas Kesehatan untuk mencermati. Melakukan pendalaman terhadap masyarakat yang terpapar,” katanya.
Selain itu, Pemkab Garut juga sudah menyiapkan rumah sakit yang disiagakan menampung lonjakan kasus yang dikhawatirkan terjadi. “Kalau ada lonjakan rumah sakit sudah kita siapkan. Kemudian dari Dinkes juga sudah melakukan upaya pencegahan,” katanya.
Helmi menerangkan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 karena terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan ke sejumlah tempat wisata. “Memang kemarin selama Sabtu-Minggu, terutama pascalebaran itu terjadi penumpukan kerumunan yang tentu seharusnya tidak terjadi,” paparnya.
(yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: