Kota Banjar Waspada Klaster Covid-19 Pasca Lebaran

Kota Banjar Waspada Klaster Covid-19 Pasca Lebaran

BANJAR — Tokoh pemuda Kota Banjar Andi Maulana SH berharap tidak terjadi ledakan kasus positif pasca libur Idul Fitri. Pasalnya, menurut dia, beragam aktivitas masyarakat dilakukan saat libur lebaran, termasuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata.


“Momen lebaran atau Idul Fitri untuk muslim khususnya di Kota Banjar merupakan momen besar setiap tahun. Bahkan lebaran ini menjadi momen bertemu atau bersilaturahmi dengan keluarga. Sehingga wajar ketika aturan pemerintah yang melarang mudik banyak dilanggar karena memang momen Idul Fitri ini sulit dihalangi. Pemerintah Kota Banjar harus mewaspadai dan memperketat lagi disiplin prokes terlebih kepada masyarakat yang baru kembali ke Kota Banjar,” kata Ketua LBH Panglima Kota Banjar itu, Minggu (16/5/2021).

Tak hanya mudik atau bersilaturahmi, liburan atau mengunjungi tempat wisata juga menjadi faktor penting yang harus diwaspadai. Supaya tidak menambah jumlah kasus positif Covid-19.

“Saya pikir pemerintah juga plin-plan dan tidak konsisten soal penerapan larangan mudik. Kenapa? Karena mudik dilarang, namun di lokasi lain tidak, seperti tempat wisata, tempat perbelanjaan. Padahal itu menjadi biang terjadinya kerumunan orang-orang dari mana-mana,” katanya.

Meskipun itu aturan pusat soal larangan mudik, namun pemerintah daerah yang akan menanggung dampaknya. Contoh, jika terjadi ledakan kasus dari klaster wisata, maka pemerintah daerah yang berisiko menangani dampaknya.

“Menurut saya kondisi pasca lebaran ini harus menjadi waspada penting, dari mulai tracking hingga penanganan harus jelas riwayat orang terpapar harus digarisbawahi merupakan klaster dari liburan, sehingga penanganannya bisa lebih dioptimalkan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat mengunjungi pos penyelatan mudik di Cijolang belum lama ini mengatakan lokasi wisata tetap dibuka untuk umum dengan syarat pengunjung atau wisatawan menerapkan protokol kesehatan. “Dibuka namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan,” ungkap Uu.

Akibat dibukanya wisata, di Batu Karas Kabupaten Pangandaran pada H+1 lebaran atau pada Sabtu (15/5/2021) terjadi ledakan pengunjung. Kerumunan nampak terlihat dari berbagai sudut. Akhirnya pemerintah menutup lokasi wisata Pangandaran sejak Minggu (16/5/2021) pukul 00.00.

Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Kota Banjar selama dua hari terakhir sejak Sabtu nihil. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Banjar Agus Nugraha mengatakan dua hari terakhir tidak ada penambahan kasus positif Covid-19.

“Bahkan pada tanggal 12 dan 13 Mei juga nihil kasus. Ada penurunan jumlah terpapar pada bulan ini, cukup drastis dibanding bulan-bulan sebelumnya,” kata dia. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: