Warga Cikalang Kota Tasik Protes Kemacetan

Warga Cikalang Kota Tasik Protes Kemacetan

TAWANG — Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan rekayasa lalu lintas setiap sore hari, seiring meningkatnya mobilitas warga di jam ngabuburit. Di sisi lain warga Cikalang mengeluh karena terkena imbas kemacetan lalu lintas.


Hal ini bermula ketika aparat Kepolisian dan Dinas Perhubungan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Dadaha. Beberapa kendaraan diarahkan untuk melintas ke wilayah Cikalang Girang yang terdampak kemacetan.

Ketua RW 4 Cikalang Kecamatan Tawang, Deden Tazdad kecewa dengan langkah dari aparat tersebut. Pemerintah seolah tidak memikirkan efek terhadap lalu lintas di kawasan lain.

“Harusnya dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan hanya melihat Dadaha saja,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (9/5/2021).

Sudah beberapa hari ini, warga Cikalang merasa terganggu dengan kemacetan kendaraan di lingkungannya. Karena para pengendara melintas di lingkungannya dalam jumlah banyak dan mengakibatkan kemacetan.

”Karena lalu lintas komplek Dadaha dibuang ke Jalan Cikalang Girang dan sekitarnya,” terangnya.

Sangat disesalkan kebijakan itu tidak dikoordinasikan dengan warga setempat. Sehingga apa yang dilakukan aparat seakan otoriter tanpa mendengar respons masyarakat. ”Selaku rakyat seyogianya kami yang berdaulat,” tuturnya.

Maka dari itu, pihaknya menuntut pemerintah kembali menormalkan jalur sebagaimana biasanya. Karena warga tidak akan mengeluh kepada kapolres, dandim atau pun wali kota. “Kami punya tanggung jawab moral selaku aparat paling dekat dengan masyarakat,” katanya.

Sementara itu pemerintah belum memberikan respons dari keluhan warga tersebut. Kabid Lalin Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Gumilar belum memberikan respons saat dihubungi.

Kabagops Polres Tasikmalaya Kota Kompol Shohet pun tidak bisa memberikan penjelasan. Pasalnya hal itu harus dijelaskan langsung oleh pimpinan. “Tanggapan harus dari Pak Kapolres langsung,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan SH SIK MSi menjelaskan penyekatan di sejumlah ruas jalan perkotaan, untuk membatasi mobilitas masyarakat yang hendak menuju titik-titik keramaian.

Penutupan jalan dilaksanakan kondisional, namun dalam rentan waktu sekitar pukul 15.00-20.00. “Itu situasional, ketika sebelum pukul 15.00 sudah terlihat ramai, kita mulai penutupan. Sama dengan malam hari, ketika di atas pukul 20.00 berpotensi keramaian kita tutup juga,” kata Doni usai kunjungan ke Radar Tasikmalaya TV, Jumat siang (7/5/2021).

Ia berharap penutupan tersebut masyarakat tidak menuju ke titik-titik keramaian, sehingga menekan potensi kerumunan masyarakat. Penyekatan jalan itu akan berlangsung selama Kota Tasikmalaya berstatus zona merah.

“Penutupannya sudah dilakukan sejak kemarin (Kamis sore, Red) sampai nanti saat kita bisa memastikan situasi kembali stabil, dan tidak berstatus zona merah,” tuturnya.

Doni mengimbau masyarakat yang beraktivitas menjelang Lebaran, tidak menimbulkan risiko penyebaran Covid-19. Terutama di tempat-tempat keramaian, harus menerapkan protokol kesehatan 5 M.

“Saya harap meski tetap berkegiatan atau aktivitas, tetap terapkan prokes sebagai bagian penting menekan risiko penyebaran Covid-19. Kami pun memohon maklum sejumlah ruas alami penyekatan karena situasi zona merah,” ungkapnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: