Ribuan Buruh Teodor Cisayong Tasik Demo Minta THR Tidak Dicicil

Ribuan Buruh Teodor Cisayong Tasik Demo Minta THR Tidak Dicicil

KABUPATEN TASIK - Diduga karena Tunjangan Hari Raya (THR) belum cair, Ribuan buruh PT Teodor Pan Garmindo menggeruduk kantor perusahaan di Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (08/05/21).

Massa buruh yang tergabung dalam DPC Serikat buruh sejahtera Indonesia (SBSI 92) ini menuntut agar perusahaan segera membayar THR.

Selain itu, mereka juga menuntut supaya pihak perusahaan dalam membayar THR tidak dicicil. Seperti halnya pada Lebaran tahun lalu.

"Kami menyampaikan aspirasi ini karena karyawannya menuntut hak THR. Selain itu, dari informasi bahwa pihak perusahaan akan memberikan THR secara mencicil,” ujar Ketua DPC SBSI 92 Priangan Timur, Deni Hendra Komara kepada wartawan, Minggu (09/05/21).

Sedangkan permohonan lainnya dari karyawan, terang dia, sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku bahwa tahun ini berbeda dengan tahun lalu soal THR. Yaitu tak boleh dicicil.

"Demo ini akhirnya tidak ada kesepakatan. Karena permasalahan THR ini bukan lagi permasalahan antara pihak perusahaan dengan karyawan. Namun, regulasinya ini ditangani oleh Provinsi Jabar,” terangnya.

Deni menambahkan, Wagub Jabar dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi dari pengawas ketenagakerjaan, sudah sidak ke PT Theodor belum lama ini. Sementara menurut Wagub Jabar, permasalahan tersebut sudah ditangani pihak provinsi.
 
“Tuntutan kami itu agar pihak perusahaan memberikan hak para buruh. Yang mana hak THR setahun sekali. Boleh lah THR tahun kemarin dengan cara mencicil. Tapi, kalau sekarang ada permohonan dari para buruh agar pembayaran THR secara sekaligus,” tambahnya.

Sementara itu, General Manager (GM) PT Theodor Pan Garmindo, Nurdin Setiawan beberapa waktu lalu mengakui, bahwa perusahaannya mengalami kendala selama pandemi Covid-19.

Pasalnya, barang-barang dari perusahaan garmen asal Tasik ini tertahan di luar. Hal tersebut lantara adanya kebijakan lockdown, sehingga tidak ada pemasukan ke perusahaan.

“Jika kita satukan antara THR dan honor, maka kami harus mengeluarkan kurang lebih Rp 7 miliar. Bahkan, untuk THR saja angkanya mencapai Rp 2,3 miliar,” katanya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: