Perbatasan Jabar-Jateng di Cijolang Kota Banjar Sempat Dijaga Aparat Bersenjata

Perbatasan Jabar-Jateng di Cijolang Kota Banjar Sempat Dijaga Aparat Bersenjata

BANJAR — Pos penyekatan di Cijolang, perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah sempat dijaga aparat bersenjata. Seluruh kendaraan pribadi maupun penumpang di luar plat Z tak lepas dari pemeriksaan.


Mereka satu persatu ditanya tujuan perjalanan, baik pengendara yang menuju ke arah Jawa Tengah maupun masuk ke Jawa Barat. Penyekatan oleh aparat bersenjata lengkap tersebut bertepatan dengan kedatangan Komandan Korem 062/Tarumanagara Kolonel Inf Muhamad Muchidin SSos.

Ia didampingi Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny dan Kapolres Ciamis AKBP Hendria Lesmana melaksanakan pengecekan Pos Penyekatan Pemudik. Pos yang dikunjungi di dua kabupaten dan satu kota yakni Kabupaten Ciamis dan Pangandaran serta Kota Banjar.

Di Kabupaten Ciamis, rombongan mengecek Pos Terpadu Alun-Alun Ciamis, Pos Penyekatan Karangkamulyan, Pos Pengamanan Cisaga dan Pos Pengamanan Banjarsari. Sedangkan di Kota Banjar meninjau Pos Terpadu dan Penyekatan Cijolang Jabar-Jateng serta di Kabupaten Pangandaran mengecek Pos Penyekatan Jembatan Pancimas Kalipucang serta Pos Terpadu Pangandaran.

“Kita melihat kesiapan di beberapa titik di wilayah teritorial Kodim 0613/Ciamis yakni wilayah hukum Polres Ciamis dan Polres Banjar. Alhamdulillah bisa berjalan aman dan lancar. Mudah-mudahan masyarakat memahami dan mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, karena ini untuk kebaikan bersama,” ujar Muchidin, Jumat (7/5/2021).

Danrem berharap masyarakat yang berkunjung maupun melintas di pos penyekatan adalah orang-orang tidak melintas jauh. Mereka hanya menengok keluarga yang sakit ataupun hal-hal yang diperbolehkan secara aturan.

“Saya berpesan kepada personel yang bertugas untuk tetap semangat, jaga kekompakan, karena operasi ini gabungan dari beberapa institusi. Yakni pemerintah daerah, kepolisian dan TNI, bahkan relawan juga terlibat. Mudah-mudahan bisa melaksanakan operasi secara maksimal hingga akhir pelaksanaan operasi,” ucapnya.

Ditanya soal mudik lokal, ia menegaskan sebaiknya masyarakat berada di rumah saja. Jangan mudik demi memutus mata rantai Covid-19, meskipun hanya di wilayah Priangan Timur.

“Dalam kondisi saat ini kita jangan memaksakan diri istilahnya bertatap muka. Lebih baik kita diam di rumah patuhi protokol kesehatan mudah-mudahan dengan demikian Covid-19 ini bisa segera selesai,” ujarnya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: