SUBHANALLAH.. Sekeluarga Nekat Mudik, Sudah 5 Hari Jalan Kaki dari Gombong, Tujuan Bandung

SUBHANALLAH.. Sekeluarga Nekat Mudik, Sudah 5 Hari Jalan Kaki dari Gombong, Tujuan Bandung

BANJAR - Aksi nekat melabrak larangan mudik juga dilakukan satu keluarga ini.

Betapa tidak, suami istri dan dua orang anak kecil ini berangkat dari Gombong Jawa Tengah dengan tujuan Bandung.

Mereka sudah berjalan kaki selama lima hari, menyusuri jalan nasional.

Mereka ditemukan anggota BPBD Kota Banjar sedang duduk diatas trotoar di perbatasan Jabar-Jateng, Jumat (07/05/21) dini hari pukul 01.00 WIB. 

Anggota BPBD Kota Banjar, Dede Haris mengatakan, saat itu dirinya bersama rekannya tengah piket di Pos Terpadu Penyekatan Perbatasan. 

Dan saat itu, melihat satu keluarga tengah duduk di atas trotoar jalan. 

"Awalnya dikira pemudik turun dari bis, namun ternyata saat ditanya. Mereka berjalan kaki dari Gombong selama lima hari dan baru tiba di Banjar tadi dini hari," kata dia kepada radartasik.com. 

Sambung dia, saat di samperin, satu keluarga tersebut suami istri membawa dua anak perempuan yang masih kecil 1 tahun setengah dan 3 tahun. Mereka membawa tas gendong yang cukup besar. 

Setelah itu mereka diajak ke sebuah warung sambil ditawarin makan dan minum. 

Namun mereka menolak, hanya ingin sedekat istirahat. Bapaknya bekerja sebagai tukang jahit di Gombong. 

"Saat ditanya mereka mau pulang ke Soreang Kabupaten Bandung. Karena di Gombong sudah tidak ada uang lagi habis bayar utang dan hidup. Hanya bawa bekel Rp 100 ribu lebih namun sudah habis saat diperjalanan," katanya. 

Dirinya lupa menanyakan nama keluarga tersebut dan lantaran kondisi setengah mengantuk. 

Sekitar pukul 03.00 dirinya mengantar mereka ke SPBU Cisaga Kabupaten Ciamis, untuk istirahat di sana. 

"Namun saat saya tinggal sejenak, dan kembali lagi ke SPBU sekitar pukul 04.00. Mereka sudah tidak ada di tempat semula," ungkapnya.

Pihaknya tidak mengetahui lagi keberadaan mereka. Apakah melanjutkan perjalanan atau sedang istirahat di masjid atau mushola. 

"Kita juga sempat koordinasi dengan anggota di Ciamis, siapa tahu melihat mereka. Saat ditelusuri dari Cisaga sampai Karangkamulyan hingga tanjakan, mereka tidak terlihat," katanya. 

Dirinya berharap keluarga tersebut bisa sampai tujuan ke kampung halamannya dengan selamat. 

Terlebih membawa anak yang masih kecil. Dan bapaknya di Gombong bekerja sebagai tukang jahit. 

"Sempat mau dibawa Dinsos dan diberi bekal. Namun si bapaknya menolak," ucapnya.

(anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: