Dewan Minta Pedagang Keliling Dapat Perhatian

Dewan Minta Pedagang Keliling Dapat Perhatian

SINGAPARNA - Komunitas Solidaritas Pedagang Keliling (Satapak) Kabupaten Tasikmalaya mendeklarasikan diri di Aula Pertemuan Rumah Makan (RM) H Atun di Desa/Kecamatan Ciawi, Minggu (4/4/2021). Acara tersebut dihadiri langsung Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi.

Ketua Satapak, Indra Widia Pajri mengatakan, para pedagang mempunyai garis perjuangan yang mulia namun sederhana. Dibangun juga nuansa kebersamaan sebagai elemen pendidik di luar civitas akademika lembaga sekolah.

“Satapak ini sebagai rumah perjuangan bagi pedagang keliling. Dengan moto Satapak Sejahtera Sekarang, Bahagia Ketika Pulang,” ujarnya kepada Radar, kemarin.

Menurut dia, tujuan dibentuknya Satapak adalah sebagai forum silaturahmi pedagang keliling di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya di Tasikmalaya Utara agar mampu melahirkan para pedagang yang lebih berjiwa sosial dan solid. Kemudian, sebagai ruang pengembangan bidang usaha supaya lebih maju. Sehingga ke depan bisa menghadirkan koperasi komunitas yang profesional tanpa riba.

“Secara administrasi badan hukum negara, Satapak telah resmi menjadi bagian dari yayasan besutan Rumah Aktivis Institute, yaitu Yayasan Rohman Daulat Filosofia. Pertemuan tersebut juga memastikan jenjang pertemuan yang berkala di setiap enam bulan sekali,” terang dia.

Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya sekaligus Pembina Satapak, Asep Sopari Al-Ayubi SP mengatakan deklarasi yang dilakukan para pedagang keliling di wilayah Tasik Utara ini patut mendapat apresiasi dan dorongan dari pemerintah daerah.

“Mendorong eksekutif atau dinas terkait untuk membina pedagang kecil ini. Salah satunya bisa dibentuk paguyuban dalam wadah koperasi supaya bisa terakses oleh pemerintah daerah dan mendapatkan program pelatihan dan pembinaan,” ujarnya.

Menurut Asep, berkumpulnya para pedagang di wilayah Tasikmalaya Utara ini untuk mendeklarasikan diri dengan penuh semangat dan keyakinan tetap bertahan dalam menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19.

“Para pedagang ini berkomitmen menjaga kesehatan jajanan atau makanan yang dijajakan, supaya sehat dan bergizi halal untuk dikonsumsi anak-anak sekolah atau masyarakat,” katanya.

Asep mengaku sangat terharu melihat semangat yang dimunculkan pedagang kecil ini, tetap bertahan dalam situasi ekonomi yang belum stabil karena pandemi Covid-19.

“Saya sangat terharu sekaligus simpatik, para pedagang ini terus bertahan dan tetap eksis berjualan dengan memelihara harapan dan bisa melalui kondisi ekonomi yang yang belum pulih akibat dampak pandemi Covid-19,” katanya, menambahkan.

Founder Rumah Aktivis Institute sekaligus Pembina Solidaritas (Satapak) Andri Nurkamal menambahkan, deklarasi dan pembentukan komunitas ini untuk berkomitmen dan konsen mengembangkan para pedagang keliling khususnya di wilayah Tasikmalaya Utara.

“Kita berharap para pedagang keliling yang tergabung dalam Satapak ini terus berkembang. Dari mulai dipikul, kemudian bisa mendorong atau punya gerobak, kemudian naik lagi bisa pakai motor sampai bisa mempunyai tempat mangkal yang strategis,” harapnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: