Pemdes di Garut Diminta Optimalkan SDGs
Reporter:
syindi|
Senin 03-05-2021,11:30 WIB
TAROGONG KIDUL — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mendorong pemerintah desa mengoptimalkan program sustainable development goals (SDGs) atau program pembangunan berkelanjutan desa.
Optimaliasi program yang baru diluncurkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) itu untuk mempercepat dan pemerataan pembangunan di tingkat desa.
“Program ini sangat bagus, jadi kita dorong supaya pemerintah desa mengoptimalkan program SDGs,” ujar Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Helmi menerangkan SDGs merupakan program pemerintah pusat yang berhubungan langsung dengan pemerintah desa. Program itu juga mampu menyentuh seluruh permasalahan masyarakat.
“Dengan mengoptimalkan SDGs ini, maka permasalahan yang selama ini masih sering dirasakan masyarakat desa seperti kemiskinan, kesehatan, kelaparan dan lainnya dapat segera teratasi,” ujarnya.
Baca juga : Di Hari Buruh, BPJS Ketenagakerjaan Garut Bagikan Puluhan Paket Sembako
Selain itu, program itu juga akan menumbuhkan perekonomian dan pembangunan di masyarakat secara merata. Karena hal-hal yang paling dibutuhkan masyarakat desa bisa diketahui ketika program ini berjalan optimal.
“Jadi nantinya pemerintah lebih mengetahui kondisi masyarakat dan apa yang dibutuhkannya. Jadi bantuan ketika disalurkan bisa tepat guna,” katanya.
Helmi mengakui telah mendapatkan laporan ada sejumlah desa yang mulai melakukan persiapan untuk pelaksanaan program tersebut, salah satunya Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi.
Helmi mengapresiasi untuk pemerintah desa yang sudah sangat respon dan cepat tanggap untuk mengatasi permasalahan di desanya dengan cara melakukan persiapan pelaksanaan SDGs.
Kepala Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi Iwan Ridwan tidak ingin berlama-lama dalam menjalankan program SDGs Desa untuk kemajuan desa lebih baik.
Program yang sesuai dengan instruksi presiden itu, kata dia, anggarannya bisa menggunakan dana desa untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, perempuan dan sebagainya.
“Saat ini kita mulai melakukan pendataan, nanti hasilnya Desa Sukasenang ini mau arah ke mana pembangunannya, ke ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, termasuk masalah kelaparan, kemiskinan, untuk kegiatannya tahun 2022,” paparnya.
(yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: