Atlet Kota Tasik Butuh Bapak Angkat

Atlet Kota Tasik Butuh Bapak Angkat

INDIHIANG - Pemangkasan anggaran keolahragaan akibat refocusing untuk penanganan Covid-19, diharapkan bisa disiasati dalam memenuhi kebutuhan cabang olahraga (cabor) yang melaju ke Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) Jawa Barat 2021.


Eksekutif diminta proaktif merangkul sektor swasta, supaya bisa turut memfasilitasi beban para atlet yang akan bertanding.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Enan Suherlan menuturkan dampak pandemi memang perkara lumrah, ketika sejumlah anggaran kegiatan harus dipangkas dan dialihkan. Namun, ketika Pemkot tidak bisa memberikan dana optimal, seharusnya bisa menggantinya dengan cara lain.

”Momen Ramadan ini bisa saja kan kepala daerah undang sektor swasta seperti perusahaan atau investor yang ada untuk buka bersama misalnya.

Kemudian diarahkan agar turut membantu kebutuhan pelaksanaan babak kualifikasi bagi cabor-cabor,” kata Enan kepada Radar, Jumat (23/4/2021).

Menurut dia, Plt Wali Kota Tasikmalaya H M Yusuf memiliki diskresi untuk menggerakan swasta. Baik melalui anjuran corporate social responsibility (CSR) atau program apa pun, sehingga dapat membantu kebutuhan biaya cabor dalam kualifikasi BK.

“Kan target tahun ini raihan Porprov mau diperbaiki, perlu ada will seperti itu. Dahulu saja Pak Budi Budiman mampu kumpulkan pengusaha, untuk sama-sama mendukung daerah dalam persoalan tertentu melalui charity atau sumbangan sebagai kontribusi pengusaha yang ada bagi daerah,” papar politisi PAN tersebut.

Enan yang juga sempat mengurus salah satu cabor, memahami perlunya ada bapak angkat yang bisa membiayai kebutuhan para atlet dalam mendulang prestasi. Di samping suntikan dana pemerintah dan sumbangsih materil dari masing-masing atlet maupun pengurus cabor itu sendiri.

“Kan mereka juga mau berjuang untuk nama baik daerah. Semoga kepengurusan KONI saat ini yang sudah terlihat all out, bisa di-support pemerintah secara serius, salah satunya upaya-upaya tadi demi kelancaran atlet dan cabor menjelang Porprov nanti,” dorong Enan.

“Cost membengkak hari ini, harus kita sadari juga karena disebabkan kita batal jadi tuan rumah dan harus ikut kualifikasi. Ini konsekuensi yang tidak hanya ditanggung cabor apalagi atlet,” sambung Ketua Ormas Paguyuban Otomotif Tasikmalaya (POT) itu.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam mengungkapkan beberapa atlet belakangan ini terus kiprahkan sayap di kancah regional pun nasional. Diharapkan ada apresiasi serius dari pemerintah, di samping stimulan dana yang rutin diberikan.

“Hitung-hitung kita apresiasi, bisa menyiasati dengan dorongan terhadap pengusaha yang ada untuk membantu kelancaran kualifikasi Porprov mendatang,” kata Politis PKS tersebut.

Sebelumnya, sejumlah cabang olahraga (cabor) yang bakal terjun di Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) Jawa Barat Tahun 2021, harus siap dengan ongkos secukupnya. Sebab, stimulan pemerintah yang disalurkan melalui KONI Kota Tasikmalaya terdampak refocusing dari perhitungan sebelumnya.

Ketua KONI Kota Tasikmalaya, H Arip Surahman menuturkan semula pihaknya memproyeksikan sebanyak Rp 2,7 miliar, realisasinya Rp 2 miliar saja. Biaya tersebut dioptimalkan untuk BK Porprov yang akan dimulai Juni mendatang.

”Kemudian realisasi anggaran yang digelontorkan pemerintah, terdampak refocusing menjadi Rp 2 miliar saja. Otomatis kami perlu mengoreksi kembali alokasi yang sudah direncanakan,” katanya disela verifikasi cabor di sekretariat KONI, Kamis (22/4/2021).

Dia menjelaskan KONI perlu menyortir kembali jumlah atlet yang bakal diberangkatkan, kemudian mengondisikan kebutuhan anggaran yang ada. Supaya dana yang dikucurkan pemerintah, bisa mengcover kebutuhan keseluruhan cabor di babak kualifikasi.

“Kita rasionalkan kembali kebutuhan anggaran riil yang sudah ditetapkan sebelumnya, supaya jumlah yang diterima bisa mengcover untuk semua,” tutur Arip.

Pengurus KONI lainnya, dr Heri Yusuf Muslihin menuturkan saat ini pihaknya tengah memverifikasi tujuh cabor yang akan berlaga di BK Porprov pada Juni mendatang. Mengoreksi jumlah atlet yang hendak dikirim bertanding mewakili Kota Resik, disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran.

“Karena masih ada beberapa cabor yang jumlah atletnya diluar angka rasional, kita koreksi dan ada yang berkurang sampai setengahnya,” kata Heri. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: