Tak Ada Kursi Roda di RSUD Garut, Bapak Digendong Anak Perempuannya
Reporter:
syindi|
Jumat 23-04-2021,08:30 WIB
TAROGONG KIDUL — Seorang pasien yang akan berobat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr Slamet Garut digendong keluarga pasien untuk masuk ke poli klinik. Foto pasien yang digendong itu beredar di WhatsApp dan menjadi perbincangan.
Elin Rani (40), orang yang menggendong pasien mengatakan itu terjadi pada Rabu (21/4/2021). Saat itu dirinya hendak mengantar ayahnya untuk berobat ke poli jantung.
“Saat sampai di rumah sakit, tidak ada kursi roda. Jadi saya gendong ayah saya dari mulai pintu masuk sampai poli,” ujar warga Kelurahan Paminggir Kecamatan Garut Kota kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).
Elin menerangkan menggendong ayahnya bukan hanya ketika masuk rumah sakit, tetapi ketika dirinya akan pulang. Hal ini dilakukan karena saat itu dirinya tidak mendapatkan kursi roda. “Saya sudah nanya ke petugas dan menunggu, tetapi tidak ada. Jadi saya gendong saja,” ujarnya.
Saat dirinya menggendong ayahnya yang mengalami sakit jatung, banyak yang menyayangkan. Karena pasien jantung tidak boleh jalan kaki ataupun digendong.
“Keluar pasien di rumah sakit banyak yang ngomong, kalau pasien poli jantung itu jangan digendong, pakai kursi roda karena takut jatuh,” ujarnya.
Elin menyayangkan kondisi itu, karena fasilitas untuk pasien yang seharusnya tersedia di rumah sakit tidak ada.
Sementara itu, Humas RSUD dr Slamet Garut Cecep Ridwan mengatakan ketersediaan kursi roda untuk pasien yang akan berobat ke poli klinik memang terbatas, yakni sekitar 12 unit. Cecep mengakui, memang ketersediaan kursi roda ini tidak ideal dengan jumlah pasien yang datang.
“Memang tidak ideal, harusnya bisa sampai 50 agar pelayanan pasien yang akan ke poli dapat diberikan sarana kursi roda,” ujarnya.
Namun Cecep berjanji akan membicarakan hal ini kembali dengan kepala bagianya. “Sudah ada rencana memang, rencananya tahun ini akan dianggarkan kembali untuk pembelian kursi roda tersebut,” ujar Cecep.
Cecep juga menjelaskan kekurangan kursi roda tersebut, karena kursi roda tersebut digunakan pasien saat masuk dan baru dikembalikan pada saat pulang.
“Saya sudah menginstruksikan kepada security di depan, agar kursi roda hanya digunakan untuk mengantarkan ke bagian poli saja, untuk selanjutnya pasien bisa duduk di ruang tunggu poli dan kursi roda di kembalikan ke depan,” pungkasnya. (yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: