Polisi Ciamis Antisipasi Jalan Tikus Mudik
Reporter:
syindi|
Kamis 22-04-2021,15:00 WIB
CIAMIS — Polres Ciamis mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral dalam rangka PAM Ops Ketupat Lodaya Tahun 2021 bersama Kapolri, Panglima TNI dan para menteri di Aula Pesat Gatra Polres Ciamis, Rabu (21/4/2021). Acara tersebut dihadiri Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya dan unsur Forkopimda Kabupaten Ciamis.
Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dalam paparanya mengatakan rapat koordinasi tersebut dilaksanakan untuk menyamakan presepsi dari tingkat pusat sampai daerah mengenai kebijakan menghadapi Idul Fitri di masa pandemi Covid-19.
“Pada tahun kemarin meskipun telah dilakukan pelarangan mudik secara nasional dengan menurunkan 94 ribu personel dan menyekat 146 titik, namun nyatanya masih ada masyarakat yang lolos,” kata dia.
Maka dari itu, Kapolri mengintruksikan untuk memanfaatkan KKYD (Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan) dengan melaukan sosialisasi secara masif tentang larangan mudik melaui gambaran angka perkembangan Covid 19 saat ini.
“Ada 333 lokasi penyekatan arus lalu lintas pada Operasi Ketupat Lodaya 2021, mulai dari Polda Lampung sampai Bali serta mengantisipasi jalur- jalur tikus yang biasa dilalui pemudik,” ujarnya.
Baca juga : Polisi Ciamis Siap 24 Jam Halau Pemudik di Perbatasan
Selain itu, kata dia, kepada para petugas di tempat penyekatan untuk dapat mensosialisasikan 3M dan 3T serta saran-saran yang dapat dipahami oleh masyarakat.
“Kelompok yang paling terdampak akibat mudik adalah lansia di atas 60 tahun, yang tertular dari anggota keluarganya yang melakukan mudik,” terangnya.
Menteri Perhubungan Ir Budi Karya Sumadi menyampaikan, berdasarkan hasil survei sebelum ada larangan mudik, dihasilkan 11% orang tetap melakukan mudik dan setelah adanya pelarangan berkurang menjadi 7%. “Kita perlu mengantisipasi yang 7% itu karena jumlahnya pun tidak sedikit kurang lebih sekitar 10 juta orang,” paparnya.
Budi mengungkapkan pilihan hari pergi terbanyak biasanya adalah pada hari sebelum tanggal 6 Mei yaitu 30,3% artinya masih ada sebanyak 69,7% bepergian pada masa pelarangan mudik.
“Kami secara intensif melakukan koordinasi dengan satgas Covid-19, kepolisian dan pihak-pihak terkait lainnya. Yang paling penting adalah semua berperan memberikan pemahaman kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial,” tuntasnya. (rls/isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: