Obat di RSUD Kota Tasik Kosong, Pasien Covid-19 Mengeluh
Reporter:
syindi|
Selasa 13-04-2021,15:30 WIB
TASIK — Ketersediaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dikeluhkan pasien. Sebab, sejumlah obat di rumah sakit pelat merah tersebut tak tersedia, alhasil pasien harus menebus di luar rumah sakit.
Dari informasi yang dihimpun Radar, banyak pasien yang mengeluh harus membeli obat dari luar rumah sakit. Meskipun masih bisa diklaim oleh BPJS Kesehatan, tentunya hal ini merepotkan pasien dan keluarga.
Bahkan bukan hanya obat untuk pasien perawatan secara umum, obat bagi pasien Covid-19 pun ikut kosong. Padahal RSUD dikhususkan menangani pasien positif Covid-19 yang memiliki gejala dari mulai ringan sampai berat.
Saat dikonfirmasi, Kabid Pelayanan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, H Dudang Erawan Suseno mengakui kekosongan obat tersebut. Menurutnya, dari mulai obat yang bersifat kedaruratan, obat untuk pasien rawat jalan dan obat kategori lainnya kosong.
”Lumayan banyak kalau harus disebutin, bahkan barang habis pakai untuk penanganan pasien pun menipis,” ujarnya kepada Radar, Senin (12/4/2021).
Kondisi ini, lanjut H Dudang, belum berlangsung begitu lama, sekitar dua minggu ke belakang. Tetapi semakin hari persediaan obat lainnya pun semakin menipis. ”Karena kan yang berobat kan terus setiap hari ada,” ungkapnya.
Baca juga : Reklame tak Berizin di Kota Tasik Terus Ditertibkan
Disinggung obat untuk penanganan pasien Covid-19 yang ikut habis, dia pun mengakuinya. Tetapi yang habis hanya obat penunjang saja. “Pengobatan pasien Covid-19 masih aman, hanya saja kurang optimal karena obat penunjangnya enggak ada,” katanya.
Pihaknya sudah berkomunikasi ke Bagian Keuangan RSUD dr Soekardjo agar segera melakukan pengadaan obat lagi. Pasalnya, ada beban moral di tenaga kesehatan ketika pelayanan tidak optimal.
”Karena sebagian pasien juga ada yang paham obat-obatan, jadi ketika kurang atau diarahkan membeli di luar, ya tentu mereka mempertanyakan kepada kami,” katanya.
Salah seorang pasien di RSUD dr Soekardjo, Efendi (70), warga Cigintung, Tamansari, Kota Tasikmalaya mengaku terpaksa harus mencari obat di luar RSUD. Karena stok obat di rumah sakit terbesar di Kota Tasikmalaya tersebut telah habis.
”Kalau obat untuk maag saya sudah dapat banyak di apotek RSUD. Tapi yang penting itu pil tenang, saya susah tidur soalnya. Makanya sekarang tekanan darah terus naik gara-gara susah tidur,” ujarnya sambil menenteng resep mencari obat ke sejumlah apotek di Jalan Rumah Sakit, Senin (12/4/2021).
Effendi menjelaskan selama menggunakan layanan jaminan kesehatan. Dirinya belum pernah membeli obat di luar, namun kali ini terpaksa harus berlomba dengan pasien-pasien lainnya mencari obat di luar RSUD. “Padahal saya ini pakai jaminan kesehatan. Biasanya tidak seperti ini,” tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan warga Karang Nunggal Kabupaten Tasikmalaya, Dadang Suryana (50), dirinya sangat kesulitan mencari obat penenang. Padahal sangat membutuhkan obat tersebut.
”Saya jengkel sekali dengan sulitnya mencari obat. Alasannya kosong. Harus beli ke apotik di luar RSUD. Ini merepotkan, kita harus mencari keluar mending kalau ada di apotek. Coba kalau malam, harus nyari terus di apotek luar juga belum tentu ada. Ini saja saya masih nyari,” tuturnya.
Dadang menuturkan dirinya tidak mengetahui jika RSUD kewalahan menyediakan obat karena tidak memiliki dana untuk membayar obat kepada pemasok.
“Ya kita kan pasien, ingin dilayani dengan baik. Harusnya semua obat itu ada disini. Kalau seperti ini obat jadi barang langka,” terangnya. (rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: