Harga Daging Ayam di Garut Mahal

Harga Daging Ayam di Garut Mahal

TAROGONG KIDUL — Sehari menjelang Ramadan, harga daging ayam di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Garut mengalami kenaikan cukup signifikan. Harganya mencapai Rp 45 ribu per kilogram.


“Naiknya harga daging ayam sudah terjadi sebulan lebih. Tapi puncaknya sekarang pas munggahan,” ujar Zenal Arif (40), salah satu pedagang daging ayam di Pasar Guntur Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (12/4/2021).

Zenal menerangkan, sebulan menjelang Ramadan, harga daging ayam normalnya di kisaran Rp 28 ribu per kilogram. Kemudian, harganya naik menjadi Rp 35 ribu hingga Rp 38 ribu per kilogramnya.

“Hampir setiap hari naik dari bandarnya. Awalnya harga normalnya Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu. Terus naik sekarang di Rp 45 ribu,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan ayam yang terjadi terbilang drastis dibanding tahun lalu pada periode yang sama, yang hanya berada di kisaran Rp 28-30 ribu per kilogram. “Tahun lalu pembelian dari pengepul hanya Rp 24-25 ribu, sekarang malah Rp 40-42 ribu per kilogram,” katanya.

Naiknya harga daging ayam karena sulitnya pembelian ayam hidup yang disuplai dari luar kota, terutama Tasik, Ciamis dan sekitarnya. “Kalau dulu di Garut ayam melimpah, sekarang kita malah harus membeli dari Tasik, sehingga menambah beban di ongkos,” terangnya.

Dengan naiknya harga jual, omset penjualan daging ayam tahun ini terbilang menurun dibanding tahun lalu. “Paling hari ini 100 kilo sudah bagus, tahun lalu saya bisa menjual 1,5 kuintal (150 kg),” kata dia.

Hal senada disampaikan Erna, (32) pedagang daging lainnya. Menurutnya kenaikan harga pembelian daging ayam tahun ini terbilang tinggi, tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh pedagang. “Sekarang paling selisih Rp 1.000-Rp 2.000 saja kita ambil,” katanya.

Dengan kondisi itu, ia berharap harga dasar pembelian ayam hidup di Garut bisa kembali normal sering masuknya bulan suci Ramadan. “Mudah-mudahan hanya hari ini saja harga segini (Rp 45 ribu), coba pemerintah segera turun ke lapangan segera memperhatikan kondisi kenaikan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Garut H Rudy Gunawan mengklaim kebutuhan pokok saat ini terbilang normal. Hal itu berdasarkan hasil pemantauan di lapangan oleh petugas.

“Tim dari dinas terkait sudah memeriksa seluruh pasar tradisional di 42 kecamatan dan hasilnya kondisinya masih normal, termasuk kebutuhan pangan dipastikan tersedia semuanya,” ujarnya.

Rudy mengingatkan warga tidak belanja kebutuhan barang pokok secara berlebihan, apalagi sampai menimbun. Sebab akan berdampak terjadinya kelangkaan barang dan harga menjadi naik. “Kami harap supaya tidak terjadi kelangkaan, tidak boleh yang punya uang menimbun dulu,” kata Rudy.

Ia menuturkan Pemerintah Kabupaten Garut telah melakukan persiapan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi saat Ramadan, salah satunya menjaga ketersediaan kebutuhan pokok pangan. Sejumlah dinas terkait, kata dia, sudah melakukan rapat dan meninjau langsung ke lapangan untuk memastikan seluruh barang kebutuhan pokok di pasaran dalam kondisi aman. “Jadi kami sudah tegaskan bahwa keadaan stok pangan cukup,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: