Persiapan Belajar Tatap Muka di Kota Tasik, 4 Ribu Guru Sudah Divaksin

Persiapan Belajar Tatap Muka di Kota Tasik, 4 Ribu Guru Sudah Divaksin

TASIK - Salah satu wujud kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) yakni vaksinasi guru. Di Kota Tasikmalaya, sudah lebih dari 4 ribu guru yang mendapatkan vaksin Covid-19.


“Artinya, dari keseluruhan guru (SD hingga SMP, Red) yang berjumlah 5 ribu, sebagian besar sudah divaksin. Sisanya akan dilanjutkan pada tahap berikutnya,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Mohammad Dani SPd MM, Jumat (9/4/2021).

Dengan angka vaksinasi yang cukup tinggi tersebut, ia berharap, hal itu menjadi faktor penentu pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar tatap muka pada akhir tahun ajaran 2020/2021.

“Berpijak pada keputusan SKB 4 Menteri, pemerintah daerah wajib memfasilitasi dan mengizinkan sekolah untuk menjalankan tatap muka. Itu bagi guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19,” ujarnya.


Oleh karenanya, pada Kamis (8/4/2021) bertempat Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, pihaknya menggelar rapat koordinasi bersama satuan pendidikan yang diwakili oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP negeri dan swasta dan pengawas sekolah. Tujuannya untuk menyikapi keluarnya kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dari SKB 4 menteri.

“Hasilnya, akan mengajukan surat permohonan kepada Satgas Covid-19 untuk melakukan PTM terbatas. Khususnya untuk kelas atas (kelas VI untuk SD dan kelas IX untuk SMP, Red) agar bisa melakukan Ujian Sekolah 2021,” katanya.

Selanjutnya, sekolah dibolehkan melaksanakan kegiatan Ramadan, seperti pesantren kilat. Tetapi pelaksanaannya langsung di pondok pesantren yang sudah diajak kerja sama.

“Artinya kegiatan Ramadan kita sudah mengeluarkan petunjuk teknisnya. Seperti pesantren kilat tidak boleh dilakukan di sekolah tetapi langsung di pesantren,” ujarnya.

Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Disdik Kota Tasikmalaya Asep Sudrajat Hardipraja SPd MAk menjelaskan, guru akan selalu siap melaksanakan pembelajaran tatap muka kapan pun, mulai dari menyesuaikan perangkat belajar yang cocok dengan kondisi siswa dan materi kurikulum yang efektif dan inovatif.

“Ketika penerapan PTM terbatas, guru dapat melakukan proses belajar-mengajar dengan baik, sehingga siswa bisa aman dari Covid-19,” katanya.

Terlebih, ia pernah mengecek di lapangan untuk kesiapan sekolah dalam melaksanakan PTM terbatas cukup bagus. Protokol kesehatan diterapkan antara lain tempat cuci tangan, kursi sudah diberi jarak, menyediakan Satgas Covid-19 sekolah dan lainnya.

“Sarana dan prasarana sekolah pencegahan Covid-19 sudah memadai. Tentunya warga sekolah terus mematuhi prosedur pembelajaran di masa pandemi Covid-19,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: