Usai Tertahan 19 Tahun di Jeddah, TKI Asal Cimerak Pangandaran Bisa Pulang
Reporter:
syindi|
Sabtu 10-04-2021,11:00 WIB
PANGANDARAN — Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Masawah Desa Masawah Kecamatan Cimerak, Umay Sumarni Suherman (50), rencananya akan pulang ke kampung halamannya Minggu (11/4/2021). Sebelumnya, dia sempat tidak bisa pulang selama 19 tahun.
Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran Ade Supriatno meAngatakan saat ini Umay sudah berada di Pademangan, Jakarta sejak 7 April. Dia sedang menjalani karantina.
“Dia (Umay, Red) berangkat dari Jeddah pada tanggal 6 April dan tiba ke Indonesia pada 7 April 2021, setelah hasil swab keluar dan dinyatakan negatif dia baru bisa pulang ke Pangandaran,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (9/4/2021).
Kata Ade, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata bersama Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran intens melakukan koordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jakarta sejak cerita tentang Umay mencuat di tahun 2019 lalu. Saat itu Jeje berjanji akan memulangkan Umay kembali ke Pangandaran.
“Pak bupati sempat berkomunikasi langsung dengan yang bersangkutan Umay Sumarni Suherman melalui sambungan telepon,” katanya.
Baca juga : Minat Kuliah ke PT di Pangandaran Rendah
Ade menyebutkan, pekerja migran Indonesia itu berangkat kerja ke Jeddah Arab Saudi pada 29 Agustus tahun 2002 dan terhitung bekerja hingga 19 tahun.
Menurutnya majikan Umay sudah membayar sisa gaji sebesar 11 ribu riyal atau jika dikurs ke rupiah sebesar Rp 41 juta. ”Majikannya itu juga sudah memberikan tiket untuk kepulangan ke Indonesia,” katanya.
Anak kandung Umay, Dea Rahman bersyukur ibunya bisa pulang kembali ke tanah air. ”Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran dan dinas terkait yang sudah membantu dalam proses kepulangan ibu yang sudah 19 tahun tertahan di Jeddah Arab Saudi, terimakasih juga ke Pak Jeje Wiradinat karena sudah mengurusi kepulangan ibu saya,” ucapnya.
Saat ini ibunya masih menjalani isolasi atau karantina di wisma di Pademangan Jakarta. ”Nanti kemungkinan tanggal 12 April jika sudah keluar hasil dari Satgas Covid-19 dan negatif ibu sudah bisa pulang ke kampung halaman,”terangnya.
(den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: