Hari Ini, 147 Mahasiswa STAIDA Garut Diwisuda

Hari Ini, 147 Mahasiswa STAIDA Garut Diwisuda

GARUT KOTA — Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqom (STAIDA) Muhammadiyah Garut akan mewisuda 147 mahasiswanya. Prosesi wisuda angkatan ke-XVII Akademik 2019 dilaksanakan di halaman Kampus STAIDA Muhammadiyah Garut Jalan Bratayudha Nomor 39 Kecamatan Garut Kota, Sabtu (10/4/2021).


Lulusan mahasiswa itu, terdiri dari lima program studi (prodi) dan dua angkatan yakni, tahun akademik 2019-2020 dan 2020-2021. Diantaranya, S1 Program Studi Agama Islam (PAI) sebanyak 63 lulusan, S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah (PGMI) 6 Lulusan, S1 Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) 29 lulusan, S1 Program Studi Agama-Agama (SAA) 11 lulusan, dan S1 Ekonomi Syariah 38 lulusan.

Ketua STAIDA Muhammadiyah Garut Dr Agus Rahmat Nugraha MAg, MPd mengatakan wisuda yang bertepatan dengan milad STAIDA yang ke-21, harus jadi momentum introspeksi, evaluasi serta orientasi bagi kampus agar dapat menentukan tujuan ke depan, dengan menguatkan kembali visi kepemimpinan STAIDA, salah satunya pemberangkatan purnastudi.

“Kita sudah menyampaikan di yudisium kepada calon wisudawan-wisudawati, kita sedang mempersiapkan program layanan purnastudi,” katanya


Ia menerangkan lulusan saat ini akan diikat dengan kegiatan workshop (pelatihan) sesuai dengan program studi.“Mudah-mudahan dimanfaatkan oleh mereka, untuk pendidikan, kita lakukan workshop pelatihan guru, kepala sekolah, dan lainnya sesuai dengan kompetensinya,”ujarnya

Selain itu, pihaknya menargetkan untuk merubah status STAIDA dari sekolah tinggi menjadi institut. Menurut Dr Agus, perubahan menjadi institut ituakan lebih memudahkan dalam rekrutmen mahasiswa dan pengembangan kapasitas dosen.

“Kalau Institut, tidak hanya keilmuan yang semakin terbuka luas dan berkembang, tetapi juga kita bisa membuka pandangan calon mahasiswa untuk memilih dengan banyak pilihan program studi,” tuturnya.

Sementara itu, ia menyebuteksistensi alumni STAIDA di masyarakat, selain menjadi pengajar, kepala sekolahdan KUA, banyak yang bekerja di wilayah publik seperti menjadi Komisioner KPU, juga aktif di Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Ada alumni kami juga bekerja di pertambangan Qatar dan Kuwait. Selain di Pulau Jawa juga ada yang berkiprah dalam pendidikan di Papua, Sumatra dan Kalimantan, dan bekerja di perbankan syariah,” katanya.

Dr Agus berharap kegiatan wisuda ini menjadi momentum untuk berkaca pada perjalanan selama kuliah itu ada hikmah untuk diamalkan.

“Saya kira momentum inimengingatkan bahwa mereka menjadi bagian yang bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pemerintah, dibutuhkan masyarakat, agama pun menunggu kiprah kita, jadi saya kira tanggung jawab mulia untuk ditunaikan,” ujarnya. (son)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: