Bangunan di Atas Irigasi Jadi Biang Genangan di Kota Tasikmalaya
Genangan air banjir di Jalan Sukawarni, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Sabtu 1 November 2025 sore. istimewa-tangkapan layar ponsel--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota TASIKMALAYA selama empat jam pada Sabtu 1 November 2025 sore kembali mengungkap persoalan lama.
Sembilan titik genangan muncul hampir bersamaan di sejumlah ruas jalan utama.
Namun, di balik air yang surut perlahan, terkuak penyebab sesungguhnya.
Diduga aliran irigasi dan drainase kota yang tertutup bangunan permanen.
BACA JUGA:Bangunan di Atas Irigasi Menjamur, Pengawasan Tata Ruang di Kota Tasikmalaya Dipertanyakan
Tim Radar Tasikmalaya menelusuri salah satu lokasi di Jalan Empang, kawasan Pasar Mambo, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, tempat trotoar selebar tiga meter tiba-tiba ambruk beberapa hari sebelumnya.
Di bawah lapisan beton yang runtuh, terlihat saluran irigasi lama yang tertutup lumpur dan tumpukan sampah.
Sebagian jalur air bahkan sudah tertutup fondasi bangunan toko dan rumah permanen.
Kondisi serupa juga ditemukan di ruas Jalan Letjen Mashudi, Lingkar Utara, dan KHZ Mustofa.
BACA JUGA:Pemkot Tasikmalaya Bidik 41 Aset Kabupaten untuk Dongkrak PAD, Mana Saja ya?
Saluran drainase dangkal dan banyak tersumbat material padat, membuat air hujan menggenang lebih dari satu jam.
Akibatnya, arus lalu lintas tersendat dan beberapa rumah warga di kawasan padat seperti Cihideung dan Tawang ikut terendam.
Seorang warga Yudanegara, Dedi Heryadi (43), mengaku genangan di kawasan Pasar Mambo selalu terjadi setiap hujan deras.
“Air dari arah jalan nggak bisa masuk ke saluran, karena di bawahnya udah ketutup bangunan. Dulu sempat ada parit besar, sekarang tinggal ujung-ujungnya aja,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: