Pemilu Dievaluasi, Pemkab dan KPU Kompak Perkuat Demokrasi di Tasikmalaya

Pemilu Dievaluasi, Pemkab dan KPU Kompak Perkuat Demokrasi di Tasikmalaya

Suasana Forum Group Discussion (FGD) yang dihelat KPU Kabupaten Tasikmalaya di Hotel Alhambra, Sabtu 19 Juli 2025. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kabupaten TASIKMALAYA bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyepakati pentingnya penguatan sistem demokrasi menyusul berakhirnya seluruh tahapan Pilkada 2024, termasuk Pemungutan Suara Ulang (PSU). 

Hal ini ditegaskan dalam kegiatan evaluasi yang digelar KPU Kabupaten Tasikmalaya, sekaligus Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, Sabtu 19 Juli 2025.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi menekankan, proses demokrasi seperti pilkada memerlukan waktu, biaya besar, dan sinergi lintas sektor. 

Oleh karena itu, menurutnya, forum evaluasi menjadi langkah strategis untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraan pemilu ke depan.

BACA JUGA:PKS Kota Tasikmalaya Konsolidasi Politik Sambil Family Gathering di Situ Gede, Matangkan Pemenangan Pileg?

“Evaluasi ini penting sebagai refleksi dan koreksi bersama. Kita ingin demokrasi di Tasikmalaya semakin matang, kredibel, dan partisipatif,” ujar Asep.

Ia juga mengapresiasi kinerja KPU yang telah menyelesaikan seluruh tahapan Pilkada 2024 dengan aman dan lancar, termasuk menangani PSU dengan baik.

Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamami menyampaikan bahwa kegiatan evaluasi menjadi bagian dari tahapan akhir Pilkada. 

“Hasil dari forum ini akan menjadi catatan penting bagi kami agar pada pemilu mendatang, penyelenggaraan bisa berjalan lebih optimal, khususnya dalam aspek teknis dan partisipasi pemilih,” tuturnya.

BACA JUGA:Liverpool Sepakati Transfer Hugo Ekitike, Debut Perdana Diprediksi Segera Tiba?

Sementara itu, Komisioner KPU RI Divisi Teknis Penyelenggaraan, Idham Holik menekankan bahwa penguatan demokrasi tidak hanya soal teknis penyelenggaraan, tetapi juga berkaitan dengan literasi digital dan edukasi pemilih.

“Pemilu tidak boleh tercemari oleh hoaks. Literasi digital dan pendidikan pemilih adalah tameng utama kita agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi palsu,” tegasnya.

Menurut Idham, demokrasi yang sehat hanya bisa tercapai jika seluruh elemen terlibat aktif, dari penyelenggara, pemerintah daerah, hingga masyarakat pemilih.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait