Drop Zone Pedestrian Cihideung Kota Tasikmalaya: Fasilitas Umum atau Privatisasi Terselubung?

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) tengah mempersiapkan pembangunan drop zone di kawasan Pedestrian Cihideung. 

Namun, rencana tersebut mendapat tanggapan beragam karena dinilai belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan publik.  

Anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari Fraksi PDIP, Denny Romdony, menekankan bahwa pedestrian harus dirancang sebagai ruang publik yang inklusif, aman, dan nyaman bagi semua masyarakat.  

“Penyusunan Detail Engineering Design (DED) untuk drop zone hanya salah satu bagian dari perencanaan secara keseluruhan,” ujarnya, Jumat 7 Februari 2025.  

BACA JUGA:Berburu Monster Dapat Cuan Melimpah? Download Sekarang Seal Online Allstar Game Penghasil Saldo DANA Tercepat

"DED ini harus mengacu pada master plan yang telah dibuat sebelumnya agar mampu mengakomodasi kebutuhan seperti area parkir, lokasi PKL, dan fasilitas pendukung lainnya," sambungnya.

Perencanaan Drop Zone Harus Terintegrasi  

Denny menegaskan bahwa pembangunan drop zone tidak boleh hanya berorientasi pada fasilitas bongkar muat bagi swalayan atau toko di sekitar kawasan tersebut.  

Menurutnya, konsep perencanaan harus sejalan dengan penataan kawasan pusat kota, serta melibatkan beberapa instansi seperti Dinas PUTR, Dinas KUMKMPerindag, Dishub, dan Disporabudpar. 

BACA JUGA:Game Penghasil Saldo Dana Tercepat, Seal Online Ventus, Petualangan Seru dengan Hadiah Menarik

Selain sebagai jalur pedestrian, kawasan ini juga memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan melalui kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta.  

Kritik Terhadap Penggantian Batu Andesit  

Mengenai rencana penggantian batu andesit di depan Masjid Agung dengan perkerasan hotmix, Denny menganggapnya sebagai kebijakan yang tidak efisien dan berpotensi membuang anggaran.  

“Lebih baik konsep batu andesit dipertahankan dengan struktur yang diperkuat, sehingga lebih tahan lama. Saat ini, kondisi pedestrian dan area Masjid Agung terlihat rusak dan lusuh akibat minimnya pemeliharaan,” ungkapnya.  

Sumber: