Juan Sebastian Veron: Conceicao Pria Keras Kepala yang Tak Pernah Menyerah

RADAR TASIK.COM - Legenda Serie A, Juan Sebastian Veron menyebut pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao sebagai pria keras kepala yang tidak pernah menyerah.

Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Juan Sebastian Veron, mantan gelandang Sampdoria, Parma, dan Lazio, berbicara tentang pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao.

Sebagai mentan rekan setimnya Lazio, Veron menggambarkan Conceicao sebagai sosok yang dapat diandalkan dan tidak suka menerima kekalahan.

"Sergio adalah seseorang yang selalu bisa Anda andalkan. Saya bahkan bisa menutup mata dan tahu dia ada di sisi kanan, siap menerima umpan saya," kata Veron. 

"Dia keras kepala, penuh semangat, dan tidak pernah menyerah: dia bahkan ingin menang dalam pertandingan latihan. Saya akan menggambarkannya sebagai 'pria yang tegas dan lurus'," lanjutnya.

Veron mengakui bahwa Conceicao merupakan pria yang taat aturan dan percaya mantan rekan setimnya tersebut akan meminta pemain Milan untuk berjuang keras di lapangan.  

"Dia adalah pria dengan prinsip yang kuat. Dia percaya pada aturan, mengikuti mereka, dan tidak pernah melanggar," ujarnya. 

"Saya memang belum pernah dilatih olehnya, tetapi saya membayangkan dia memiliki pendekatan yang sama sebagai pelatih. Dia memiliki metode, menerapkannya, dan saya yakin dia meminta pemainnya untuk memberikan segalanya di lapangan," ungkapnya.

Terakhir, Veron meminta penggemar Milan untuk tidak berharap mereka untuk meraih scudetto musim ini.

"Jangan terburu-buru, tim-tim di depan melaju sangat cepat. Yang terpenting adalah masuk ke zona Liga Champions," pungkasnya.

Dengan kehadiran Conceicao di kursi pelatih Milan, perubahan tidak hanya terjadi pada kepemimpinan teknis, tetapi juga dalam pendekatan taktis tim. 

Berdasarkan pengalaman panjangnya bersama FC Porto, Conceicao akan membawa filosofi baru yang fokus pada efisiensi dan intensitas, baik dalam fase penguasaan bola maupun saat bertahan.

Di Porto, Conceicao secara konsisten menggunakan formasi dasar 4-4-2, dengan dua penyerang yang memiliki mobilitas tinggi. Skema ini memungkinkan fleksibilitas dalam transisi dan membangun serangan dari belakang.

Dalam fase penguasaan bola, konstruksi dimulai dari lini belakang, di mana bek tengah menyebar membentuk pola wajik untuk memulai manuver. 

Sumber: berbagai sumber