Operasi Pemasangan Defibrillator Subkutan Sukses, Karier Edoardo Bove di Serie A Terancam Tamat
Edoardo Bove --Tangkapan layar Instagram@edo_bove
RADAR TASIK.COM – Karier Edoardo Bove di Serie A tampaknya harus berakhir, meskipun operasi pemasangan defibrillator subkutan yang dijalaninya berhasil.
Fiorentina telah mengonfirmasi bahwa operasi yang dijalani gelandang mereka tersebut berlangsung sukses.
Dalam pernyataan resmi, klub menyampaikan bahwa Bove menghubungi mereka beberapa menit setelah operasi untuk memberitahukan kondisinya yang stabil.
Pemain muda itu kini akan menjalani masa pemulihan pasca-operasi dan diperkirakan keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari mendatang.
Sepuluh hari yang lalu, Bove mengalami insiden mengejutkan saat pertandingan melawan Inter Milan karena tiba-tiba terjatuh di lapangan setelah membenarkan tali sepatunya.
Akibat kejadian tersebut, ia harus menjalani pemasangan defibrillator subkutan, sebuah alat yang dirancang untuk memantau dan mencegah gangguan irama jantung.
Meskipun alat ini dapat dilepas di masa depan, untuk sementara waktu Bove dipastikan tidak akan kembali bermain demi menjaga keselamatannya.
Menurut laporan Tuttomercatoweb, operasi dilakukan di bagian aritmologi Rumah Sakit Careggi, tempat Bove dirawat sejak insiden di lapangan.
Prosedur dimulai pukul 07.30 dan selesai sekitar pukul 11.00. Masa rawat inap Bove akan bergantung pada perkembangan kondisinya.
Setelah keluar dari rumah sakit, ia kemungkinan akan kembali ke Viola Park untuk berpamitan dengan rekan-rekan setimnya.
Mengacu pada peraturan kesehatan dan keselamatan Lega Serie A, pemain yang menggunakan alat pacu jantung, seperti defibrillator, tidak diperbolehkan bermain di kompetisi Italia.
Hal ini berarti Bove harus mempertimbangkan kelanjutan kariernya di luar negeri jika ingin tetap bermain sepak bola.
Diego Tavano, agen Bove, menyampaikan pesan penuh harapan melalui akun Instagram-nya setelah operasi. Ia mengunggah foto Bove saat latihan, disertai tulisan emosional: "Petarung sejati tidak pernah menyerah. Dia mengandalkan keberanian, tidak mengenal penyesalan, dan tidak takut pada rasa sakit."
Kasus Bove mengingatkan pada situasi Christian Eriksen, yang juga menggunakan alat pacu jantung setelah mengalami masalah serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tuttomercatoweb