Goran Pandev Akui Simone Inzaghi Mirip Mourinho: Lini Tengah Inter Milan Tiga Terbaik di Eropa
Goran Pandev --Tangkapan layar Instagram@goranpandev19
RADAR TASIK.COM – Mantan pemain Goran Pandev mengakui bahwa Simone Inzaghi memiliki kemiripan dengan José Mourinho, terutama dalam membangun semangat dan konsistensi tim.
Ia juga memuji sentuhan Inzaghi yang membuat lini tengah Inter Milan menjadi salah satu dari tiga terbaik di Eropa.
Dalam wawancara di Frog Talks, podcast yang dipandu oleh Andrea Ranocchia, Pandev menyoroti performa Inter musim ini.
Ia terkesan dengan performa Marcus Thuram dan yakin bahwa dengan komposisi pemain berpengalaman dan berkualitas, Inter berpeluang besar meraih kesuksesan besar musim ini.
“Saya mengenal Simone Inzaghi dengan baik. Dia sangat mirip dengan Mourinho. Saya melihat para pemain di dalam tim memiliki sesuatu yang istimewa. Siapa pun yang bermain, mereka melakukannya dengan sangat baik,” kata Pandev, dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Menurut saya, mereka benar-benar bisa melangkah jauh. Mereka telah melakukan transfer besar, mendatangkan pemain berpengalaman dan berkualitas yang memiliki banyak pengalaman di kompetisi Eropa,” lanjutnya.
“Klub bekerja dengan sangat baik, dan itu sangat penting. Saat ini, Inter memiliki lini tengah yang sangat kuat, bahkan termasuk tiga terbaik di Eropa. Tetapi saya juga sangat terkesan dengan Marcus Thuram di lini serang, luar biasa,” tambahnya.
Pandev kemudian mengenang perjalanannya sebagai pemain yang selalu serius dalam mengasah kemampuan, mulai dari level usia muda hingga profesional.
Ia mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak pernah membayangkan bisa memenangkan banyak gelar bersama Inter, dan menegaskan dirinya selalu memberikan segalanya walaupun hanya bermain dua menit.
“Saya selalu menganggap sepak bola dengan sangat serius, bahkan saat bermain di Serie C, di Primavera, atau ketika saya masih kecil. Saya selalu ingin menang,” ujarnya.
“Saya ingin menjadi yang terbaik. Ketika saya bergabung dengan Inter, saya sadar bahwa saya bisa berkembang lebih jauh. Dengan latihan, saya akhirnya mencapai level tertinggi, meskipun saya tidak pernah membayangkan bisa memenangkan begitu banyak gelar,” akunya.
“Saya selalu menunggu momen saya. Ketika momen itu datang, saya memberikan segalanya. Saya memiliki mentalitas yang tepat, dan saya tetap memberikan 100 persen, bahkan ketika hanya bermain dua menit,” tegasnya.
Terakhir, Pandev menceritakan momen spesial saat menghadapi Bayern München di Liga Champions.
Ia memuji penyelamatan gemilang Ranocchia di garis gawang dan mengingat gol kemenangan dramatis yang dicetaknya di menit ke-90 melalui umpan Samuel Eto'o.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tuttomercatoweb