Pemindahan Ibukota, Ada Iming-Iming Perbaikan Ekonomi yang Tak Berdasar
Reporter:
agustiana|
Kamis 01-04-2021,07:15 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah dalam pemindahan Ibukota Negara di tengah pandemi Covid-19 terus menuai kritikan keras.
Kali ini, Anggota DPR RI Komisi XI, Hidayatullah mengkritisi rencana groundbreaking ibukota baru oleh pemerintah di 2021, saat resesi ekonomi terus berlanjut dan bahkan belum ada tanda pandemi berakhir.
“Sangat tidak elok saat pertumbuhan ekonomi Indonesia tiap kuartal negatif tapi sudah bicara pindah ibukota. Kecuali janji ekonomi meroket tujuh persen sudah terpenuhi, belanja negara mesti dikontrol lantaran penerimaan sedang buruk,” ujarnya, Rabu (31/03/21).
Menurut Hidayatullah, pemerintah harus fokus dulu mengurus pandemi yang berdampak pada perekonomian secara signifikan.
“Lihatlah negara yang mampu kendalikan pandemi, Vietnam tumbuh positif selama tiga kuartal di 2020. Juga Taiwan meski tumbuh negatif di kuartal II/2020, tapi di kuartal III, Taiwan sudah tumbuh 1,59 persen.” terangnya.
Legislator PKS ini juga mengkritisi argumen pejabat pemerintah yang menyatakan bahwa pembangunan ibukota negara yang baru akan turut membantu situasi perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19.
Menurut Hidayatullah, iming-iming kondisi perbaikan ekonomi tersebut tidak berdasar pada data dan kajian ilmiah.
“Menurut riset INDEF saja pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur cuma menyumbang 0,0001 persen terhadap PDB nasional, alias tidak berpengaruh signifikan atas PDB”, tutur Hidayatullah.
“Apalagi dengan rayuan akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan, itu kurang tepat. Pembangunan infrastruktur terkini tidak memerlukan banyak pekerja karena sudah mengunakan mesin otomatis yang canggih, jadi bukan proyek padat karya,” tambahnya.
Ia menyarankan, pemerintah ketika merumuskan kebijakan hendaknya berdasar kajian yang mendalam, ilmiah, dan berdasarkan aspirasi kepentingan rakyat.
“Pemindahan Ibu Kota jelas akan mempersempit ruang fiskal yang kian terbatas, utang negara saja sudah tembus Rp6.361 triliun dan rakyat pasti akan menanggungnya nanti dengan setoran pajak mereka, pindah Ibu Kota menambahi beban rakyat” tandasnya. (fin/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: