Strategi UPTD Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Penuhi Target Retribusi di Tengah Sepi Pengunjung

Strategi UPTD Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Penuhi Target Retribusi di Tengah Sepi Pengunjung

Suasana Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya yang diterpa sepi pembeli, Kamis 29 Agustus 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Kepala UPTD Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Deri Herlisana SIP, mengungkapkan bahwa banyaknya kios yang tutup berdampak pada penurunan pendapatan retribusi pasar. 

Meskipun target tahunan hampir selalu tercapai, pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari pembayaran piutang retribusi tahun-tahun sebelumnya, bukan dari hasil pendapatan baru.

"Pendapatan retribusi sekarang banyak tertutup oleh piutang. Misalnya, jika pada tahun sebelumnya belum lunas, maka akan dibayarkan di tahun berikutnya," ujar Deri kepada Radar Tasikmalaya, Kamis 29 Agustus 2024.

UPTD Pasar Resik 1, di bawah pengelolaan Deri, memiliki target retribusi tahunan sebesar Rp1,4 miliar untuk disetorkan ke kas daerah. 

BACA JUGA:Kantor KPU Kabupaten Garut Tetap Dijaga, Pasca Pendaftaran Pilkada

Pada Ekspose Triwulan II, capaian retribusi telah mencapai 60 persen, meskipun kondisi Pasar Cikurubuk masih sepi.

"Berbagai upaya kami lakukan, termasuk terus mengedukasi warga pasar mengenai kewajiban retribusi, meski banyak kios yang tutup," tambahnya.

Untuk los kelas 1 tipe A, tarif retribusi ditetapkan sebesar Rp300 per meter persegi per hari, yang juga berlaku bagi pedagang di kios. 

Target retribusi dari kios di Pasar Cikurubuk ditetapkan sebesar Rp1,32 miliar dan dari los sebesar Rp22,6 juta. 

BACA JUGA:Pilkada Kabupaten Ciamis: Herdiat-Yana Jadi Calon Tunggal Didukung 18 Partai Politik

Pasar Burung dan Besi memiliki target retribusi Rp38,7 juta, sementara Pasar Padayungan Rp65,2 juta. 

Sedangkan area pelataran belum memiliki target retribusi yang ditentukan karena baru dimasukkan sebagai potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Mei lalu.

Deri juga menyampaikan bahwa PD Pasar Jaya Tanah Abang pernah menawarkan kepada para pedagang di Kota Tasikmalaya untuk menempati kios-kios yang kosong di sana. 

Dia menyatakan bahwa salah satu alasan pasar rakyat mulai ditinggalkan pelanggan adalah meningkatnya transaksi jual-beli online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: