DUH! 559 Anak SMP di Bungursari Kota Tasikmaya Sulit Mencari SMA Negeri, Tak Bisa Bergantung Sistem Zonasi

DUH! 559 Anak SMP di Bungursari Kota Tasikmaya Sulit Mencari SMA Negeri, Tak Bisa Bergantung Sistem Zonasi

Ilustrasi pelajar SMA. istimewa-tangkapan layar ponsel--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya mencatat ada 599 peserta didik lulusan SMP yang bersiap mencari SMA. Status negeri jadi prioritas incaran, lantaran tak sanggup membayar biaya sekolah di swasta. 

“Jumlah murid tahun sekarang yang akan masuk ke SMA/SMK dan sederajat 559 orang. Kecamatan Bungursari tidak memiliki zonasi ke SMA/SMK Negeri, paling agak terdekat SMAN2 dan SMAN 10,” ujar Camat Bungursari, Sodik Sunandi kepada Radar Tasikmalaya, kemarin Jumat 7 Juni 2024. 

Mereka adalah lulusan dari 9 SLTP, dan hanya SMPN 16 Tasikmalaya yang berstatus negeri. Sekolah itu pun, tidak memiliki kuota banyak untuk mengirimkan peserta didiknya ke sekolah negeri. 

Diungkapkan Kepala SMPN 16 Tasikmalaya, Titin Suryani, tahun ini sekolahnya meluluskan 208 siswa. 

BACA JUGA:Duo Brasil Sumbang 46 Gol untuk Persib Bandung Sepanjang Liga 1 2023/2024, Pecahkan Rekor Baru, Ini Catatannya

Mereka di antaranya membidik berbagai jalur untuk masuk SMA/SMK negeri. Sistem zonasi menurutnya, sudah membuat para muridnya mundur. 

“Mereka tahu kondisi ini. Kekhwatiran lebih kepada pesimistis masuk SMA negeri. Kalau SMK kan nilai raport,” tuturnya saat ditemui di ruangannya. 

Kalaupun ada yang lolos melalui system zonasi, Titin menerangkan bahwa lokasi rumahnya masuk dalam radius batas yang ditentukan. Seperti di antaranya ada yang bisa mendaftar ke SMAN 6 Tasikmalaya, SMAN 9 Tasikmalaya, dan MAN Negeri. 

“Mereka punya tujuan masing-masing. Swasta ke SMK BPN, Bakti Kencana, Manangga, MJPS, dan sebagian lagi di sekolah SMA swasta di sini,” tambahnya. 

BACA JUGA:Potensi Konflik Tinggi di Pilkada 2024 Kabupaten Pangandaran Jika Hanya Dua Pasangan Calon

Namun, kebanyakan mengandalkan jalur afirmasi dan jalur prestasi. Itupun kata Titin, bersaing dengan peserta didik yang memiliki prestasi lebih. 

“Zonasi itu murni. Apalagi mereka anak-anak yang memang punya prestasi akademik, dengan zonasi juga tidak bisa masuk,” jelasnya. 

“Dengan prestasi kadang terkalahkan dengan nilai akademik yang lain. Kalau tidak masuk, mau gimana lagi. Ya piliha swasta,” sambung Titin. 

Ia juga menerangkan bahwa, tidak sedikit siswa dan orangtua yang curhat, ihwal harapan adanya SMA/SMK negeri di Kecamatan Bungursari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: