Umat Islam Kota Tasik Istighosah Minta Bebaskan HRS

Umat Islam Kota Tasik Istighosah Minta Bebaskan HRS

KOTA TASIK - Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Tasikmalaya (FUIT) melakukan Istighosah Akbar Pembebasan Habib dan Ulama di halaman Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (30/03/21) siang.

Dalam aksi ini, massa FUIT sempat membentangkan spanduk bertuliskan "Bebaskan IB HRS dan Kawan-Kawan Tanpa Syarat dan Stop Kriminalisasi Ulama".

Pimpinan FUIT, Ustadz Yanyan Albayani mengatakan, doa bersama dan istighosah ini tujuannya memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar kezamilan di negeri ini segera lenyap.

"Saat ini ulama kita, guru kita, habaib kita (Habib Rizieq, Red), sedang sidang di Jakarta," paparnya kepada radartasik.com.

"Maka kami umat Uslam di Kota Tasikmalaya tanpa memandang ormas, tanpa memandang dia dari ponpes mana, LSM mana, dari majelis yang mana kita bersama duduk bareng-bareng di depan rumah rakyat untuk memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar guru kita, ulama kita, habaib kita, dibebaskan tanpa syarat dan dibersihkan dari berbagai tuduhan fitnah belaka," sambungnya.

Terang dia, pihaknya memilih tempat istighosah dan doa bersama di Gedung DPRD tapi tak di masjid atau musala, karena pihaknya menilai kasus yang menimpa Habib Riziq penuh muatan politik.

"Kalau urusannya berkerumun protokol kesehatan, ada banyak pelanggaran-pelanggaran prokes yang dilanggar. Tapi kenapa hanya Habib Riziq yabg diusut. Ini pertanyaannya. Maka kami memilih DPRD karena ini adalah rumah rakyat dab lembaga politik. Kami menilai kasus Habib Riziq syarat muatan politik," terangnya 

Langkah kedepan, tambah dia, setiap sidang Habib Riziq di Jakarta pihaknya akan terus melakukan doa bersama di halaman Gedung DPRD Kota Tasik.

Ketua Komisi IV DPRD, Dede Muharam yang turut mengikuti doa bersama menuturkan, pihaknya menyambut positif istighisah ini dan silakan digelar setial hari ataupun setiap sidang dilakukan doa bersama di halaman Gedung DPRD.

"ini adalah asprasi yang harus kami tangkap dan bagian dari sosial kontrol. Kami menyadari sebagai wakil rakyat memiliki karakter dasar yang sok lupa dan malaweng. Kami ucapkan terima kasih atas masukan dan kritikannya," tuturnya.

Jelas dia, hukum harus jadi panglima di negeri ini, dan bukan panglima menjadi hukum. 

"Insya Allah doa kita semua didengar Allah. Mau tiap hari istighosah dan doa bersama di sini silakan. Karena ini adalah rumah rakyat milik bersama. Asalkan jangan anarkis," tukasnya. 
(rezza rizaldi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: