Jejak Sejarah Tari Jaipong sebagai Tarian Khas Budaya Sunda yang Mendunia

Jejak Sejarah Tari Jaipong sebagai Tarian Khas Budaya Sunda yang Mendunia

Tari Jaipong, tarian khas Sunda yang mendunia. Foto: Tangkapan layar youtube --

Pada akhir tahun 1970an, tarian khas sunda ini menjadi populer karena gerakan yang energik, musik yang menggembirakan, dan keindahan keseluruhannya.

Sejak itu perkembangan tari jaipong berlangsung dengan pesat, bukan hanya di dalam negeri tapi juga sampai ke mancanegara.

BACA JUGA: Wow, 70 Ton Bumbu Dapur untuk Makanan Jemaah Haji 2024 Didatangkan dari Indonesia ke Tanah Suci

BACA JUGA: Sang Hujjatul Islam: Menyingkap Kearifan dan Pemikiran Imam Al-Ghazali Serta Karya-Karyanya yang Berpengaruh

Tari Jaipong merupakan gabungan berbagai elemen tarian tradisional, seperti tari ketuk tilu, pencak silat, topeng banjet dan wayang golek.

Keunikan Gerakan Tari Jaipong

Tari Jaipong memiliki empat gerakan utama yang dilakukan oleh penari, yaitu gerakan bukaan, pancungan, ngala, dan mincit.

Gerakan bukaan adalah gerakan yang dilakukan oleh penari sebagai pembukaan pertunjukan. 

Gerakan ini melibatkan penari yang berjalan secara berputar sambil memainkan selendang yang diikat di lehernya. 

Gerakan ini memberikan kesan indah dan mengundang perhatian penonton sejak awal pertunjukan.

Selanjutnya, terdapat gerakan pancungan. Gerakan ini dilakukan dengan cepat dan diiringi oleh musik yang sangat bersemangat. 

Penari Jaipong menampilkan gerakan yang enerjik dan dinamis sesuai dengan irama musik yang dimainkan. 

Gerakan pancungan ini memberikan kekuatan dan kehidupan pada tarian Jaipong.

Gerakan ngala merupakan gerakan patah-patah yang dilakukan oleh penari dalam tempo yang cepat. 

Gerakan ini menuntut kecepatan dan ketepatan penari dalam mengekspresikan gerakan yang terputus-putus namun tetap seirama dengan irama musik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: