Pemkab Klungkung Tetap Gelar Festival Nusa Penida

Pemkab Klungkung Tetap Gelar Festival Nusa Penida

BALI - Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia sektor pariwisata di Provinsi Bali terbilang merosot tajam. Padahal selama ini pemerintah dan masyarakat di Pulau Dewata itu sangat bergantung ekonominya pada sektor tersebut.

Untuk kembali membangkitkan kunjungan wisataan dan tetap diingat sebagai salah satu tujuan wisata favorit di Bali, Pemkab Klungkung berencana menggelar sejumlah festival di tahun 2021 ini. Hanya saja karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19 dan juga keterbatasan anggaran, Pemkab Klungkung terpaksa hanya bisa melaksanakan satu festival saja festival.

Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Klungkung, Ida Ayu Pujiastuti, mengungkapkan, awalnya ada dua festival yang akan digelar di Kabupaten Klungkung sebagai ajang promosi pariwisata tahun 2021.

Yakni Festival Semarapura yang rencananya digelar 28 April-2 Mei 2021 dan Festival Nusa Penida yang rencananya digelar mulai 4-8 Oktober 2021. “Masing-masing festival dianggarkan Rp 1 miliar,” katanya.

Hanya saja karena pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir, Pemkab Klungkung melakukan refocusing untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19.

Salah satunya yang terkena penyesuaian adalah kegiatan festival. Di mana Festival Semarapura akhirnya dibatalkan penyelenggaraan tahun 2021. “Setelah refocusing, hanya Nusa Penida Festival yang akan dilaksanakan dengan anggaran APBD sebesar Rp 500 juta,” ungkapnya.

Mengingat anggaran festival yang akan digelar di Nusa Lembongan, tepatnya di Stage Ceningan itu terkoreksi hingga 50 persen, ada sejumlah kegiatan akhirnya ditiadakan.

Jika sebelumnya Nusa Penida Festival rencananya digelar selama empat hari akhirnya dipersingkat hanya satu hari saja. Kemudian ada kegiatan touring travel agen, pementasan artis nasional, kesenian massal dan sejumlah perlombaan yang juga ditiadakan.

“Dalam Nusa Penida Festival itu nantinya akan digelar kegiatan bersih pantai, transplantasi terumbu karang, atraksi budaya Sang Hyang Jaran, lomba fotografi promosi destinasi dan pementasan kesenian,” bebernya.

Lebih lanjut karena akan digelar di masa pandemi maka akan mengacu pada pedoman pelaksanaan event berdasarkan protokol kesehatan, maka untuk target kunjungan langsung hanya sekitar 100 orang saja.

Sementara warga lainnya bisa menyaksikan secara streaming melalui Youtube. “Acara digelar secara hybrid, yakni online dan offline dengan target sekitar 15.750 audience,” tandasnya.  (rb/jpg/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: