Viral di Tik Tok, Instagram Meminta Maaf Karena Melabeli Warga Palestina Sebagai Teroris
Ilustrasi bendera Palestina -istimewa-
RADARTASIK.COM - Instagram meminta maaf karena melabeli warga Palestina sebagai teroris setelah kejadian tersebut viral di Tik Tok.
Meta, perusahaan induk Instagram dan Facebook diketahui telah memasukkan data algoritma terbaru untuk membatasi konten kekerasan terkait perang Palestina vs Israel.
Namun, data algoritma itu ternya salah mengartikan kata “Palestina” yang ditulis dalam bahasa Inggris disertai emoji bendera Palestina, dan kata Alhamdulillah yang ditulis dalam bahasa Arab.
Kesalahan perangkat lunak (bug) di Instagram diketahui awal pekan ini oleh pengguna TikTok @ytkingkhan, yang memposting video yang menjelaskan bahwa Instagram telah salah menerjemahkan biodata temannya.
BACA JUGA:Sebelum ke Honda Bikers Day Nasional, DAM Berikan Pelatihan Keselamatan untuk Bikers
Menurutnya, kalimat temanya yang menampilkan kata “Palestina ” yang ditulis dalam bahasa Inggris disertai emoji bendera Palestina, dan kata “alhamdulillah ” (Alhamdulillah) yang ditulis dalam bahasa Arab, diartikan sebagai “Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang untuk kebebasan mereka.”
Bug di Instagram menerjemahkan kombinasi kata Palestina dan emoji bendera Palestina disertai tulisan arab menghasilkan tambahan kata “teroris”.
Video yang diposting oleh @ytkingkhan tersebut menjadi viral dan memicu protes di TikTok dan dalam beberapa hari kemudian, Meta mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa masalahnya telah teratasi.
“Kami memperbaiki masalah yang menyebabkan terjemahan bahasa Arab yang tidak tepat di beberapa produk kami. Kami dengan tulus meminta maaf atas hal ini terjadi,” kata juru bicara Meta kepada The Guardian.
BACA JUGA:SPESIAL! Tukar Mobil Daihatsu Hadir di 8 Kota, Cek juga Cara Transaksi di Mobbi
Meta mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah menghapus hampir 800.000 postingan “mengganggu” terkait perang Israel-Hamas, termasuk gambar kekerasan dan postingan yang mengagungkan atau mendukung Hamas.
Namun, beberapa pengguna Instagram mengeluh bahwa konten pro-Palestina yang sah diturunkan atau dilarang oleh algoritma platform tersebut.
“Kami tidak pernah bermaksud menindas komunitas atau sudut pandang tertentu,” kata Meta sebagai tanggapannya, seraya menambahkan bahwa karena “lebih banyak konten yang dilaporkan” sejak konflik pecah, “konten yang tidak melanggar kebijakan kami mungkin terhapus karena kesalahan.”
Sementara itu, puluhan aktor dan artis Hollywood, termasuk komedian Jon Stewart dan aktor pemenang Oscar Joaquin Phoenix mengirim surat kepada Presiden AS Joe Biden dan mendesaknya untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber