Jose Mourinho Mengaku Tak Suka Duet Lukaku dan Bellotti

Jose Mourinho Mengaku Tak Suka Duet Lukaku dan Bellotti

Andrea Belotti dan Romelu Lukaku-Tangkapan Layar Instagram @offocialasroma-

RADARTASIK.COM - Jose Mourinho mengaku tak suka duetkan Lukaku dan Belotti walaupun kedua pemain mencetak kemenangan AS Roma 4-0 atas Servette di Liga Europa.

AS Roma tampil buruk di awal babak pertama, namun Romelu Lukaku memecah kebuntuan dengan gol pembuka di menit ke-21 setelah tembakannya berbelok arah karena mengenai pemain lawan.

Memasuki babak kedua, AS Roma hanya butuh waktu 13 menit untuk mencukur Servette 4-0 dengan mencetak tiga gol melalui brace Andrea Belotti dan tendangan voli Pellegrini.

Jose Mourinho yang tidak bisa mendampingi anak asuhnya di pinggir lapangan karena sanksi dari UEFA mengakui tidak puas dengan penampilan timnya di babak pertama saat diwawancarai oleh Sky Sport Italia.

BACA JUGA:Bansos BPNT Tahap 4 2023 Dana Bantuan Sebesar Rp600.000 Sudah Cair, Yuk Cek Penerima Manfaat!

"Babak pertama sangat buruk, saya sama sekali tidak suka. Saya berada dalam posisi yang sangat baik untuk melihat pertandingan dan sama sekali tidak suka," kata Mourinho kepada Sky Sport Italia.

"Kami tidak pernah melakukan tekanan, ada periode di mana kami begitu pasif sehingga kami membiarkan Servette memiliki bola selama satu menit penuh, kami juga tidak melakukan pergerakan tanpa bola," lanjutnya.

“Setelah jeda, kami mengubah sikap, tempo, agresivitas, kami bergerak tanpa bola dan terlihat jauh lebih percaya diri. Saya suka babak kedua," ucapnya.

Mourinho sebelumnya mengaku tidak suka memainkan Belotti dan Lukaku di lini depan bersama-sama, tetapi terpaksa melakukannya ketika Paulo Dybala harus istirahat.

BACA JUGA:Kualitas Beras Bantuan di Tasikmalaya Buruk, Dinsos Terima Laporan dari 2 Kecamatan

Menurut Mourinho, duet Belotti dan Lukaku tidak begitu efektif karena kedua pemain merupakan striker murni yang membuat timnya kurang kreatif saat melakukan serangan.

"Saya tidak menyukai apa pun tentang babak pertama, tetapi jelas ketika kami bermain dengan dua penyerang dan tanpa Paulo Dybala, kami kekurangan kreativitas dan hubungan dengan lini tengah, karena keduanya adalah penyerang murni,” jelasnya.

“Mereka berdua pemain yang mengandalkan kekuatan fisik di dalam kotak penalti, mereka bisa bermain dengan baik dan membantu wing-back kami mencapai garis pinggir lapangan, tetapi berbeda saat bermain dengan atau tanpa Paulo Dybala," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: