Di Ciamis, Harga Pupuk Naik Harga Gabah Turun
Reporter:
andriansyah|
Kamis 25-03-2021,14:00 WIB
CIAMIS — Para petani mengeluhkan naiknya harga pupuk subsidi, sementara harga gabah anjlok. Kondisi tersebut jelas sangat merugikan petani. Hal itu diungkapkan Cece Mulyadi Iskandar (49), petani asal Kecamatan Panawangan kepada Radar, Rabu (24/3/2021).
Kata dia, para petani lainnya sangat mengeluhkan dengan naiknya harga pupuk. Seperti urea menjadi Rp 3.000 per kilogramnnya, padahal sebelumnya hanya Rp 2500. Sementara harga gabah anjlok lagi menjadi Rp 400.000 per kuintal. “Jadi tidak sebanding dengan garapan lahan 100 bata bisa habis Rp 1,5 juta,” paparnya.
Kata dia, dengan kondisi seperti ini jelas memberatkan para petani. Karena modal untuk menanam tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkan. “Kalau terus seperti ini, kapan petani bisa sejahtera. Apalagi sekarang terdampak Covid-19 dan harga gabah anjlok dan pupuk naik,” katanya.
“Kami meminta tolong perhatikan nasib petani dong, jangan asal musim kemarau baru gabah naik. Sementara gabahnya juga tidak ada, mau jual apa, seharunya saat panen petani harga gabahnya naik,” ujarnya, menambahkan.
Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis Lina Karlina SP menjelaskan, soal harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi berdasarkan Permentan Nomor 49 Tahun 2020 dan Tahun 2021. Harga pupuk urea yang biasa dijual Rp 1.800 kini menjadi Rp 2.250 per kilo, pupuk SP-36 dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.400.
Kemudian, kata dia, pupuk ZA dari Rp 1.400 jadi Rp 1.700, pupuk organik granul dari Rp 500 menjadi Rp 800. Di mana kebijakan dari Kementrian Pertanian dan setiap tahun mengeluarkan peraturan. “Sepengetahuan saya, terakhir ada kenaikan harga pupuk itu di tahun 2012 dan tahun ini kembali naik,” ujarnya, menjelaskan.
Lanjut dia, mengenai alokasi pupuk subsidi sendiri di tahun 2021, berdasarkan SK Bupati NPK 12.415 ton, organik 8.050 ton, SP36 1.881 ton, urea 21.408 ton, ZA 500 ton. Penyaluran pupuk per tanggal 1-28 Februari 2021.
Kemudian, kata dia, saat ini untuk NPK baru terserap 9,79 persen atau 504,970 ton. Organik 8,11 persen atau 207,012 ton, SP36 18,807 ton (2,18 persen), urea 381,170 ton (5,79%) dan terakhir pupuk ZA 3,826 ton (1,06 persen). (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: