Paolo Maldini Bukti Simbol Keagungan AC Milan yang Hilang Ditelan Data Algoritma

Paolo Maldini Bukti Simbol Keagungan AC Milan yang Hilang Ditelan Data Algoritma

Paolo Maldini-Tangkapan Layar Instagram @paolomaldini-

RADARTASIK.COM - Paolo Maldini bukti simbol keagungan AC Milan yang hilang ditelan data algoritma setelah Gerry Cardinale memecatnya.

Fans AC Milan masih sedih ditinggal Zlatan Ibrahimovic yang memutuskan pensiun, mereka kemudian dikejutkan dengan pemecatan Paolo Maldini oleh Cardinale.

Tak cukup sampai di situ, fans AC Milan kembali kehilangan Silvio Berlusconi, mantan presiden yang membawa mereka kembali menjadi tim yang disegani di Eropa.

Kehilangan Berlusconi mengingatkan kembali kenangan bagaimana ia membawa Milan dari tim yang hampir bangkrut menjadi raksasa di Eropa.

BACA JUGA:PERASAAN Penyerang Asli Bandung Alumni Inggris Usai Bawa Persib Meraih Kemenangan, Potensinya Fantastis

Berlusconi meninggalkan warisan 29 gelar juara untuk Milan, dan mau tak mau, beban itu sekarang dialihkan kepada Gerry Cardinale sebagai pemilik baru.

Cardinale datang dengan janji akan membawa Rossoneri kembali kompetitif di Eropa, namun, sampai sejauh ini tak ada satupun nama pemain besar yang ia datangkan dari bursa transfer.

Musim lalu, AC Milan kehilangan tenaga untuk mempertahankan scudetto karena kurangnya kedalaman skuad anak asuh Pioli.

Mereka juga disingkirkan Inter Milan di babak semifinal Liga Champions yang menurut Maldini terjadi karena sedikitnya opsi yang ada di bangku cadangan.

BACA JUGA:KONDISI Terkini Persib TC di Yogyakarta, Teja Paku Alam Sudah Berlatih Lagi Bersama Tim

Maldini kemudian menegaskan tim sebesar AC Milan tidak boleh cukup puas dengan hanya mencapai babak semifinal dan lolos ke Liga Champions.

Baginya, tempat Milan adalah menjadi tim kompetitif di Eropa dan selalu menjadi favorit untuk meraih gelar Seri A.

“Seperti yang kami katakan musim lalu, kami belum dibangun untuk menangani dua turnamen. Kami mengatakan itu kepada media, tetapi juga kepada pemilik klub, jadi mereka tahu betul itu,” kata Maldini.

“Perjalanan yang dimulai empat tahun lalu membuahkan hasil luar biasa, baik dari segi ekonomi maupun prestasi olahraga, membangun fondasi muda untuk skuat dan ada perbedaan sekitar tiga tahun dalam usia rata-rata skuat kami dengan Inter dan kurangnya pengalaman ditunjukkan pada level ini,” ulasnya tentang kekalahan dari Inter di Liga Champions.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: