Setelah Longsor, Jalan Utama Cibalong-Parungponteng Belum Mendapat Perbaikan, Warga Butuh Jalan Alternatif

Setelah Longsor, Jalan Utama Cibalong-Parungponteng Belum Mendapat Perbaikan, Warga Butuh Jalan Alternatif

Sejak terjadi longsor hampir 6 bulan lalu, Jalan Utama Cibalong-Parungponteng tak kunjung ada perbaikan. -Istimewa-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Jelang Ramadan dan Lebaran 1444 H tahun 2023, warga Kecamatan Parungponteng dan Bojongasih butuh jalan alternatif yang representatif. Permintaan warga ini mengingat jalan utama Cibalong-Parungponteng belum mendapat perbaikan setelah longsor

Sejauh ini warga mulai merasakan mobilitas dan aktivitas sosial terganggu.

Longsor jalan utama Parungponteng itu tepat di depan SDN 2 Parungponteng, Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya. Angkutan umum juga tidak bisa melintasi jalan tersebut. 

"Kalau dihitung sudah mau 6 bulan kendaraan umum tidak bisa melintasi wilayah tersebut. Akibat longsoran di depan SDN 2 Parungponteng," kata Ketua DPC Organda Tasikmalaya, Iskandar kepada radartasik.com, Selasa 21 Maret 2023.

BACA JUGA:Segera Dibagikan! Bansos Ramadan Beras 10 Kilo Beras, Telur, dan Ayam untuk 21,6 Juta Pemilik e-KTP, KPM PKH,

Iskandar menjelaskan, semula setiap harinya tidak kurang dari 40 unit angkutan umum melewati jalan tersebut. Pasca-longsor bulan Oktober 2022 lalu, angkutan umum dari Tasikmalaya yang melewati Kecamatan Cibalong tidak lagi bisa masuk ke sebagian wilayah Kecamatan Parungponteng.

"Jalan tersebut merupakan jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Cibalong dengan Kecamatan Parungponteng,” katanya.

Tambah dia, para pengusaha banyak yang mengeluh kondisi jalan longsor yang belum diperbaiki. Sebab banyak warga dari 5 dusun tersebut tak biasa beraktivitas ke luar daerah. 

"Dengan kondisi saat ini arus lalu lintas saat Lebaran nanti akan terhambat," kata Idkandar.

BACA JUGA:Salah Target! Kemensos Coret 10 Golongan Penerima Bansos Mereka Wajib Lakukan Ini

Iskandar khawatir akan semakin memunculan keresahan di masyarakat. Permohonan bantuan perbaikan jalan sudah disampaikan ke dinas terkait. "Jika tidak bisa diperbaiki, kami minta solusi untuk dibuatkan jalan alternatif untuk angkutan umum. Minimal yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: