Munggahan Ala SD Al-Muttaqin Tasikmalaya, Anak Diajak Bermain Kaulinan Tradisional
Sapintrong salah satu kaulinan tradisional yang diikuti anak-anak Kelas IV-F SD Al Muttaqin Tasikmalaya-Foto: evet suhendar/radartasiktv-
KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Menjelang bulan suci Ramadan di Tasikmalaya ada tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat yang disebut dengan munggahan.
Munggahan adalah acara makan bersama dengan keluarga, sahabat ataupun teman. Ada acara munggahan yang unik yang dilaksanakan oleh anak-anak dari SD Al-Muttaqin Tasikmalaya.
Selain menggelar acara botram atau makan bersama, mereka pun asyik mengikuti aneka permainan tradisional.
Guru Kelas IV-F SD Al-Muttaqin Tasikmalaya, Pipit Sarifah Fitria menjelaskan, munggahan sekaligus gatehering yang dilaksanakan oleh peserta didik, guru dan orang tua ini sengaj digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.
BACA JUGA:Kompor Tanam Modena BH 1725 LA Ciptakan Konsep Dapur Modern yang Nyaman
"Munggahan yang kami laksanakan memamng memilih yang lebih edukatif bagaimana kami jga memperkenalkan kaulinan tradisional kepada anak-abak, yang memang mungkin selama ini belum pernah mereka mainakn atau mereka ketahui," ungkapnya.
Kegiatan munggahan yang dikemas dengan edukasi kaulinan tradisional ini, dilaksanakan di tempat yang terbuka.
Terlihat anak-anak begitu ceria dan antusias mengikuti setiap permainan yang dilakukan dengan instruktur dari Komunitas Icikibung Tasikmalaya.
Ketua Komunitas Icikibung Tasikmalaya, Abah Irwan juga menyampaikan munggahan kali ini merupakan munggahn edukasi, dimana anak-anak diajak munggahan dilembur atau di desa dengan mengiktu berbagai kaulinan tradisional.
BACA JUGA:Sidang Isbat Tentukan 1 Ramadan 1444 Dilaksanakan Tanggal 22 Maret 2023
"Kaulinan tradisional ini dulu merupakan tradisi atau permainan yang banyak dimainkan oleh anak-anak pada zamannya. Ada beberapa kaulinan yang kita perkenalkan kepada anak-anak dari mulai congklak, sapintrong, jelajah lembur, ada juga pembuatan kaulinan kerajinan yang berasal dari alam, dari bunga dari pohon singkong," jelasnya.
Abah Irwan juga menyampaikan, ada banyak permainan tradisional yang tidak diketahui oleh anak-anak zaman sekarang.
Yang padahal dari setiap permainan tersebut memiliki nilai-nilai positif serta bermanfaat bagi anaka-anak untuk mengasah motorik, kebersamaan, kepedulian anak terhadap sesama dan lingkungannya.
"Kami juga tidak hanya memperkenalkan kaulinan tradisional saja, tapi kami juga ajak anak untuk mengunjungi peternakan ayam petelur, sehingga anak bisa melihat dan mengetahui tentang peternakan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: