BRIN Hasilkan Produk Riset 3 Alat Pengelolaan Sampah, Salah Satunya Bisa Mengolah Sampah Jadi Minyak
Salah satu alat pengelolaan sampah karya BRIN.-Foto:tangkapanlayar/dokbrin-
KOTA TASIK, RADATASIK.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil berhasil melakukan Riset dan menghasilkan produk untuk pengelolaan sampah. 3 alat pengelolaan sampah, yang salah satunya bisa mengolah sampah jadi minyak.
Berikut penjelasan 3 lat pengelolaan sampah tersebut, dilansir dari akun brin_indonesia:
1. Alat Pengolah Saampah Jadi Minyak (LAHSADIMIN)
Alat pengolahan sampah ini merupakan pengolahan untuk sampah plastik menjadi BBM pada skala komersial atau industri. 1-10 ton plastik per hari bisa diolah. Alat ini menggunakan bahan bakar berupa sampah yaitu jenis sampah yang mudah terbakar tapi non plastik.
Sehingga alat ini dapat mengolah 2 jenis sampah sekaligus. Dengan menggunakan teknologi 20% berat sampah atau 48%volume sampah dapat dikurangi dan mampu menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi daerah yang menerapkannya.
2. Alat Pengolah Sampah Organik (LAHSAMOR)
LAHSAMOR dapat mengolah sampah organik di level rumah tangga, yang tidak bau, mudah dioperasikan, dan tidak membutuhkan tambahan aditif ketika mengolahnya. Alat ini cukup diisi dengan 5 kg kompos sebagai starter.
LAHSAMOR bisa diproduksi dengan biaya Rp500 ribu saja jika diproduksi masak. Apabila setiap rumah dibagikan LAHSAMOR, maka sampah yang diurus Pemda tinggal sampah bernilai tinggi yang mudah diolah. Alat ini juga sudah didaftarkan patennya.
BACA JUGA:Resep Kue Sus dari Tepung Ikan, Bisa Jadi Ide Jualan Lho Bund
3. Teknologi Organic Rackine Cycle
Teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) merupakan karya bersama BRIN dengan mitra PT Bumiresik berbasis teknologi pemusnahan sampah Thermal Hydrodrive (pemusnah sampah berbahan bakar air).
Kapasitas 30 ton per hari. Panas buang dari proses pemusnahan termal dapat dimanfaatkan oleh sistem pembagian teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) untuk menghasilkan energi listrik.
Produk turunan dari PSEL juga memiliki nilai ekonomi (listrik, material bangunan, RDF, produk daur ulang) untuk pengembangan ekonomi Kerakyatan Berbasis Sampah (Circular Economy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: