Bentrok Jadwal Baraya Soccer & Tasik Raya di Stadion Wiradadaha Kota Tasik, Begini Kata UPTD

Bentrok Jadwal Baraya Soccer & Tasik Raya di Stadion Wiradadaha Kota Tasik, Begini Kata UPTD

DADAHA — Kepala UPTD Pengelola Dadaha, Dadi Sopardi mengakui adanya bentrok jadwal antara Baraya Soccer dan Tasik Raya dalam penggunaan Stadion Wiradadaha pada Sabtu (20/3/2021).


Ia mengaku kejadian ini merupakan mis komunikasi di internalnya. Sebab, pihaknya mempercayakan pengelolaan Stadion Wiradadaha kepada pihak lain. Sehingga dimungkinkan mengalami human error atau kesalahan dalam penerimaan usulan penggunaan sarana.

“Ya ini ada mis komunikasi di internal kami, menjadi bahan masukan untuk evaluasi ke depan agar tidak terjadi lagi double schedule dalam satu hari yang sama,” tutur Dadi kepada Radar, Senin (22/3/2021).

Dia menjelaskan sejak masuk ke UPTD Dadaha September 2020 lalu, tengah beradaptasi dan membenahi internal UPTD dalam mengelola sejumlah aset pemerintah di Kompleks Dadaha.

Di sisi lain, kaitan pengelolaan Stadion Wiradadaha ia mempercayakan terhadap staf yang sudah senior di Dadaha untuk mengelola pemanfaatan lapangan sepakbola.

”Ya ini sudah terjadi, dan kita juga ke depan akan perbaiki supaya tidak lagi ada mis-mis semacam ini lagi. Kami harap baik Baraya Soccer dan Tasik Raya FC bisa memaklumi dan tidak berkelanjutan sebagai sesama pegiat olahraga sepakbola,” harapnya menjelaskan.

Dadi mengakui kedua klub sepakbola tersebut sudah menempuh usulan penggunaan stadion secara prosedural. Baik Baraya Soccer maupun Tasik Raya, yang ia disposisikan usulannya terhadap pengelola stadion untuk diatur dan dijadwalkan pemakaiannya.

“Namun mungkin ada miss, namanya juga kita manusia. Mohon rekan-rekan sineas sepakbola memaklumi, ini jadi koreksi bagi kami,” ucap Dadi.

Sebelumnya, Manajemen Baraya Soccer angkat suara. Bahwasannya mereka, sejak jauh-jauh hari sudah mengagendakan penggunaan Stadion Wiradadaha sejak Tanggal 20 Maret 2021. Dimana pada waktu yang sama Tasik Raya FC pun diagendakan menggunakan lapangan.

Manajer Baray Soccer, Purman mengaku mengantongi rekomendasi sebagai bentuk pertanggungjawaban bahwa pihaknya sudah menempuh prosedur penggunaan stadion daerah tersebut.

Bahkan ia menegaskan permohonan klubnya lebih dahulu ketimbang permohonan dari Tasik Raya FC. “Justru yang melakukan penyerobotan jadwal adalah mereka (Tasik Raya FC, Red). Usulan kami sudah diterima sejak 23 Februari 2021 lebih dahulu daripada permohonan mereka yang diterima 26 Februari,” ujar Purman saat mengirim keterangan kepada Radar, Senin (22/3/2021).

Sampai jadwal pelaksanaan, kata dia, pihaknya juga tidak menerima pemberitahuan atau konfirmasi dari pihak UPTD Dadaha. Kemudian Baraya Soccer pun telah memenuhi kewajiban retribusi yang dibebankan terhadap pihak mana pun yang menggunakan stadion kebanggaan Kota Resik tersebut.

“Kemudian, kemarin pas kita sama-sama sudah di stadion, ada kesepakatan bersama. Supaya saling berbagi waktu dalam menggunakan lapangan saja, kami anggap hal itu sudah selesai dan tidak ada permasalahan lagi,” tutur Purman.

Alih-alih sepakat, lanjut dia, tiba-tiba ada pernyataan tidak mengenakan dari pihak Tasik Raya FC dimana seolah menyudutkan pihak Baraya Soccer dengan dugaan penyerobotan jadwal latihan.

”Surat rekomendasinya kami kantongi. Kami legal dan resmi dalam memanfaatkan sarana stadion pada 20 Maret sesuai permohonan terhadap UPTD Dadaha. Kami menyayangkan ada ungkapan tersebut, harusnya sesame klub bisa bersikap lebih dewasa dan bijaksana,” ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Ketua Tasik Raya FC Dudih Elang mengaku sejak 22 Februari sudah menanyakan jadwal Stadion Dadaha untuk penggunaan 20 Maret. Pihak pengelola stadion mengatakan di tanggal tersebut kosong, dan otomatis ia membookingnya untuk digunakan uji tanding dengan klub asa Majalengka.

”Usulan sudah kami sampaikan sejak 22 Februari, kemudian saat hari H nyatanya ada jadwal bentrok. Sayang sekali, kami yang sudah kantongi rekomendasi resmi dan jelas dari UPTD Dadaha, harus mengalah. Padahal mereka tidak membawa bukti otentik pengusulan dan penggunaan stadion di hari yang sama,” tutur Dudih.

Ia menduga permohonan penggunaan stadion yang disampaikan Baraya Soccer hanya sebatas via lisan saja. Melalui jalur komunikasi antar kedinasan dan tidak tercatat di UPTD Dadaha.

Otomatis, lanjut dia, pihak UPTD tidak menerima catatan dan terjadi miss komunikasi sehingga saat datang ke stadion berbenturan jadwal. “Sebulan lalu kami sudah ajukan, kita tanya dulu ke pengelola kosong tidak. Maka kita jelas resmi,” tegasnya.

Baca juga : KKT Siapkan Kacer Juara Nasional

“Kalau dari UPTD Dadaha mengatakan pada 20 Maret ada yang gunakan lapangan, tentu kami cari alternatif dan tidak akan ngotot. Bisa di Cimari atau Mandalika, supaya tidak bentrok karena kami ada jadwal uji tanding di hari tersebut,” sambung Dudih.

Dia menceritakan Tasik Raya FC tidak pernah menggunakan Stadion Wiradadaha untuk sekadar tempat latihan. Melainkan ketika uji tanding atau menjamu tamu dari luar kota, barulah menggunakan stadion tersebut sesuai arahan dan juklak juknis dari Disporabudpar.

”Karena di UPTD yang dijadwalkan kami, maka kami kemarin menggunakannya pada 20 maret. Meski akhirnya kita yang mundur karena dari pihak mereka yang merasa punya jadwal mereka masuk ke lapangan saat kami di sana, kami juga jadi tak enak kepada tamu,” paparnya mengeluhkan.

Pada akhirnya, lanjut Dudih, tim dari luar kota bertanding dengan Baraya Soccer dan berakhir di babak satu saja. Di babak selanjutnya tim Majalengka tidak melanjutkan lantaran datangnya mereka ke Kota Tasikmalaya bertujuan untuk uji tanding dengan Tasik Raya FC.

“Dari awal kami tidak ngotot, untuk apa sih kan Dadaha milik umum. Hanya harapan kami administrasi usulan dan mekanisme itu diterapkan merata, jangan seolah tebang pilih mana usulan masyarakat mana usulan dari sesama pejabat,” pintanya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: