Pemain Senior Persib Pilih Mundur, Gelandang Muda Ini Diseger Jadi Striker, Hasilnya Sungguh Fantastis
Ilustrasi logo Persib. Foto: Persib--
Robby Darwis mendapatkan latihan keras dari Marek Janota. Terutama latihan fisik.
Memang, Marek Jonata terkenal membangun skuad Persib dengan latihan fisik yang keras.
Bagi Robby Darwis ketahanan fisik yang bagus menjadi modal untuk seorang pemain bertanding di lapangan, karena soal teknik, itu akan ”mengikutinya”.
Hari demi hari Robby Darwis giat berlatih. Namun begitu, dia belum dapat posisi bermain.
”Saya waktu itu belum dapat posisi,” ujarnya.
”Pokoknya disuruh latihan we... latihan yang rajin,” ujar Si Bima, julukannya.
Robby Darwis terus berlatih dengan rajin saat di Persib Junior.
Nah, pada 1983, Robby Darwis masuk ke tim senior Persib. Bahkan, di kemudian hari, Robby Darwis menjadi kapten sekaligus ikon Persib.
Berbagai gelar pun pernah dia raih bersama Persib. Termasuk gelar Kompetisi Perserikatan dan Liga Indonesia 1.
Robby Darwis meraih juara kompetisi Perserikatan terakhir pada 1993/1994.
Kemudian satu tahun kemudian, saat kompetisi Perserikatan dan Galatama digabung menjadi Liga Indonesia I, Robby Darwis pun memimpin Persib meraih juara Liga Indonesia 1.
Robby Darwis memimpin skuad Pangeran Biru menghadapi Petrokimia Putra pada 30 Juli 1995.
Seperti dilansir dari laman Persib, di final Liga Indonesia 1994/1995 pada 30 Juli 1995, Persib ditantang Petrokimia Putra di partai final.
Stadion Utama Senayan Jakarta menjadi saksi tim asuhan Indra Thohir tersebut merebut juara.
Tak kurang dari 100 ribu suporter hadir di sana untuk menyaksikan laga Persib vs Petrokimia Putra, baik bobotoh maupun pendukung Petrokimia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: