Buntut Bentrok di Jalan, Ultras AS Roma dan Napoli Dilarang Dukung Timnya saat Tandang

Buntut Bentrok di Jalan, Ultras AS Roma dan Napoli Dilarang Dukung Timnya saat Tandang

Ilustrasi fans AS Roma -Tangkapan layar Instagram AS Roma-

RADARTASIK.COM - Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi mengumumkan ultras AS Roma dan Napoli dilarang dukung timnya saat tandang.

Hukuman larangan mendukung tim saat melakoni pertandingan tandang bagi Ultras AS Roma dan Napoli buntut bentrok di jalan keduannya minggu lalu.  

Ultras AS Roma dan Napoli terlibat bentrokan berdarah di jalan raya A1 setelah mereka bertemu dalam perjalanan ultras Napoli ke Genoa dan ultras AS Roma menuju Milan.

Bentrokan Ultras AS Roma dan Napoli memiliki dampak buruk bagi Serie dan mendapat perhatian publik Italia

BACA JUGA:Legenda Chelsea Sebut Gol Bruno Fernandes ke Gawang Manchester City Tidak Sah

Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi mengumumkan bahwa pendukung Roma dan Napoli akan dilarang bepergian ke pertandingan tandang selama dua bulan.

Larangan ini mereupakan langkah pertama dari tindakan keras yang lebih besar terhadap faksi ultras yang telah menyebabkan banyak masalah di masa lalu.

“Mereka yang melakukan kenakalan akan kehilangan statusnya sebagai penggemar sepak bola,” kata Menteri Olahraga Abodi dalam sebuah acara di Paris dikutip dari Football Italia.

Namun, ia juga menegaskan kembali bahwa isu kekerasan di sepak bola Italia sudah diperbaiki, meski sebagian besar berpindah ke luar arena

BACA JUGA:Persib Gagal Tanding Hari Ini, Achmad Jufriyanto Kecewa, Ajak Rekan-Rekannya Tetap Lakukan Ini

Dalam beberapa tahun terakhir, jarang terlihat Ultras di Italia melakukan kekerasan di dalam stadion, kejadian terakhir yang terlihat ketika Ultras Inter Milan mengusi penonton keluar dari stadion untuk menghormati kematian pemimpin mereka yang mati ditembak polisi.

Menteri Olahraga Abodi memberikan ancaman tegas jika terjadi kekerasan baik di dalam maupun di luar stadion yang melibatkan ultras.

“Mengenai apa yang terjadi di luar stadion, saya memiliki pemikiran yang sangat jelas tentang masalah ini: siapa pun yang melakukan kekerasan dan terlibat dalam kenakalan akan kehilangan statusnya sebagai penggemar sepak bola,” ucap Abodi. 

“Bahkan untuk menyebut mereka fans pun saya susah payah, karena bagi saya mereka sudah tidak berada di dimensi itu lagi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia