Robby Darwis Jaga Ketat Shin Tae-Yong di Bandung, Terpaksa Lancarkan Tekel Keras
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-Yong. Saat bermain membela Ilhwa Chunma di Perempat Final Piala Champion Asia 1995/1996, Shin Tae-Yong dijaga ketat kapten Persib saat itu Robby Darwis. Foto: dok suzuki cup--
Saat itu, kata Robby Darwis, Marek merekrut tanpa memakai agen pemain. Dia sendiri turun ke daerah-daerah.
”Saat itu, walaupun (pemain) hanya bisa nendang, kalau posturnya potensi untuk maju (berbakat), pasti pemain itu dibawa untuk ikut latihan,” ujarnya mengenang.
Bagaimana proses Persib bergabung dan direkrut oleh Marek Jonata?
Saat itu, kata Robby Darwis, Persib uji tanding ke Lembang. Dalam kesempatan itu, Robby bertanding sekitar 40 menitan melawan Persib.
Permainan Robby Darwis membuat Marek Jonata kepincut. Dia menyuruh Robby Darwis untuk ikut latihan bersama Persib.
”Nyuruh ikut latihan,” kenang Robby Darwis yang lebih 20 tahun kemudian sempat menjadi pelatih Persib ini.
”Saya waktu itu masih SMA,” ujar Robby. ”Jadi kalau sudah selesai sekolah, saya latihan (ke Lapang PPI Kota Bandung),” kenangnya.
Meski terus latihan keras bersama Persib, Robby Darwis tidak langsung masuk tim senior. Dia masih bermain di tim junior.
Di bawah bimbingan Marek Jonata, Robby Darwis terus berlatih keras. Terutama latihan fisik.
Memang, Marek Jonata terkenal membangun skuad Persib dengan latihan fisik yang keras.
Bagi Robby Darwis ketahanan fisik yang bagus menjadi modal untuk seorang pemain bertanding di lapangan. Soal teknik, itu akan ”mengikutinya”.
Hari demi hari Robby Darwis giat berlatih. Namun begitu, dia belum dapat posisi bermain.
”Saya waktu itu belum dapat posisi,” ujarnya. ”Pokoknya disuruh latihan we... latihan yang rajin,” ujar Si Bima, julukannya.
Dari Lembang, kata Robby Darwis, sudah ada seniornya, Ade Mulyono, yang lebih dulu bermain untuk Persib.
”Dia senior,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber