Kontroversi, Hubungan Bupati Kepulauan Meranti dengan Kementerian Keuangan Memanas, Ini Penyebabnya

Kontroversi, Hubungan Bupati Kepulauan Meranti dengan Kementerian Keuangan Memanas, Ini Penyebabnya

Kontroversi terjadi setelah Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil menyindir pegawai Kementerian Keuangan. Foto: merantikab.go.id/fin--

"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa US$100 per barel," katanya dilansir dari detikcom.

"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampe pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," kata Adil.

Staf Khusus Menteri Keuangan Angkat Bicara

Merespons pernyataan Bupati Meranti, Provinsi Riau, Muhammad Adil, yang mengatakan pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diisi oleh Iblis atau setan, Staf khusus Menteri Keuangan, Prastowo Yustinus angkat bicara. 

"Kami keberatan dan menyayangkan pernyataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh tidak adil karena mengatakan Pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan," ujar Prastowo Yustinus, dilansir pada Senin 12 Desember 2022.


Staf khusus Menteri Keuangan, Prastowo Yustinus. Foto: ist/fin--

Prastowo Yustinus mengatakan Kementerian Keuangan justru telah menghitung dan menggunakan data resmi Kementerian ESDM dalam membagi dana bagi hasil sesuai Undang-undang. 

Kata dia, dana yang dipakai bukan hanya daerah penghasilan saja tapi juga daerah sekitar. Agar merasakan kemajuan dan kemakmuran bersama sama. 

"Kementerian keuangan juga telah mengalokasikan pada 2022 ini transfer ke daerah untuk dana desa sebesar 872 miliar rupiah atau 75 persen dari APBD Kabupaten Meranti 4 kali lipat dari PAD meranti sebesar 222 miliar rupiah," jelasnya. 

Prastowo Yustinus mendesak agar Bupati Meranti segera minta maaf kepada Kementerian Keuangan. 

"Untuk itu kepasa saudara Muhammad Adil agar segera minta maaf secara terbuka dan melakukan klarifikasi agar tidak terjadi penyesatan publik yang meluas," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id