Pelatih Maroko Minta Dukungan Doa Warga Arab dan Afrika Menghadapi Spanyol
Walid Reragui -Tangkapan Layar Twitter Equipe du Muroc-
RADARTASIK.COM - Walid Reragui, Pelatih Maroko minta dukungan doa warga Arab dan Afrika saat menghadapi Spanyol dalam babak 16 besar di Piala Dunia Qatar 2022.
Pelatih Maroko menargetkan kemenangan untuk membuat sejarah atas Spanyol dan bersikeras Maroko ingin membuat warga Arab dan Afrika berbahagia.
Maroko telah menjadi salah satu paket kejutan di Piala Dunia Qatar, Singa Atlas mengejutkan Belgia dalam perjalanan mereka untuk menjadi juara Grup F.
Reragui telah melakukan pekerjaan yang mengesankan sejak mengambil alih pada bulan Agustus, dengan gol bunuh diri melawan Kanada di babak penyisihan grup menjadi gol satu-satunya ke gawang timnya.
BACA JUGA:Detik-detik Pembobol Mesin ATM di Cibeureum Tasikmalaya, 1 Pelaku Tertangkap 1 Melarikan Diri
Maroko pernah mencapai babak sistem gugur Piala Dunia pada 1986, ketika mereka kalah dari Jerman Barat.
Singa Atlas harus mengalahkan Spanyol untuk mereut tiket ke delapan besar untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Kedua negara pernah bertemu di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018, gol telat Iago Aspas menggagalkan kemenangan Maroko dengan hasil imbang 2-2 di Kaliningrad.
"Balas dendam? Tidak, kami sama sekali tidak membalas dendam, kami tidak melihat ke masa lalu, kami memiliki generasi baru dan bagi saya mentalitas harus diubah, aspek negatifnya adalah Maroko yang lama,” kata Reragui membahas pertandingan saat itu.
BACA JUGA:Khadijah Label Buka Lowongan Kerja Terbaru sebagai Host Live Streaming, Cek Kriterianya di Sini
"Ini bukan tim yang sama seperti pada 2018, bukan tim Spanyol yang sama seperti pada 2018. Itu adalah dua tim tingkat tinggi yang saling berhadapan. Saya bahkan tidak berpikir kita harus berbicara tentang balas dendam,” lanjutnya.
Spanyol dan Maroko memiliki hubungan yang rumit secara politik dan sosial, ketika ditanya apakah ini adalah pertandingan terpenting dalam sejarah Maroko?
"Saya berharap di masa depan akan ada pertandingan yang lebih penting, semoga di perempat final,” ucap pelatih Maroko itu.
“Kami tidak bisa mengubah apa yang terjadi melawan Jerman pada 1986. Kami punya waktu 24 jam untuk mempersiapkan pertandingan, membuat sejarah dan menjadi satu-satunya yang melakukannya di Maroko,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: livescore