Polisi Selidiki Pipa Pembangkit Listrik Jebol di Bungbulang Garut Selatan, Kerugian Ditaksir Rp 2 Miliar

Polisi Selidiki Pipa Pembangkit Listrik Jebol di Bungbulang Garut Selatan, Kerugian Ditaksir Rp 2 Miliar

Polisi selidiki pipa pembangkit listrik jebol di Bungbulang Garut Selatan. Foto: ist/fin--

GARUT, RADARTASIK.COM— Polisi selidiki pipa pembangkit listrik jebol di Bungbulang Garut Selatan.

Polisi juga mengamankan dan melakukan olah TKP serta penyelidikan kebocoran pipa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Cirompang di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

"Upaya yang telah dilakukan melaksanakan pengecekan TKP, mencari baket (bahan keterangan) terkait awal kejadian tersebut," kata Iptu Usep, Kepala Polsek Bungbulang di Garut, dilansir Antara, Selasa 30 November 2022.

Sejumlah personel kepolisian, kata Iptu Usep, sudah diterjunkan untuk mengecek kebocoran pipa PLTMH Cirompang.

BACA JUGA: Waduh, Pipa Pembangkit Listrik Jebol di Bungbulang Garut Selatan, Diduga Akibat Pergerakan Tanah

Kebocoran pipa PLTMH Cirompang terjadi di Kampung Rancateureup, Desa/Kecamatan Bungbulang, Garut pada Senin sekitar pukul 14.20 WIB.

Kebocoran pipa PLTMH Cirompang, kata Iptu Usep, mengakibatkan semburan air kemudian merusak Power House PLTMH Cirompang.

Semburan air juga merusak lokasi di sekitaran pipa. Meski begitu kondisi masyarakat sekitar dipastikan aman dari peristiwa tersebut.

"Alhamdulillah masyarakat aman," kata Iptu Usep.

BACA JUGA: Penjelasan BMKG tentang Sesar Garsela di Garut Selatan, Pernah Sebabkan Gempa Bumi, Jangan Anggap Sepele

Iptu Usep mengungkapkan hasil penyelidikan sementara kebocoran pipa tersebut, karena berada di kawasan tanah labil dan juga terjadi pergeseran tanah sehingga pipa tertekan mengakibatkan pipa bocor.

"Hasil penyelidikan dan bahan keterangan yang dihimpun bahwa kejadian tersebut, pipa tersebut berada di atas tanah yang labil, kemudian adanya pergeseran tanah sehingga pipa tertekan yang mengakibatkan pipa bocor," kata Iptu Usep pula.

Iptu Usep menyampaikan petugas PLTMH sudah menangani kondisi kerusakan pada peralatan tersebut, dan sementara kegiatan operasional dihentikan.

Terkait kerugian, kata dia, belum dapat diketahui secara pasti, namun hasil pemeriksaan di lapangan diperkirakan kerugian sebesar Rp2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: