Khusnul Nusakambangan

Khusnul Nusakambangan

Chusnul Chotimah berdialog dengan Dahlan Iskan di acara Dialog Kebangsaan di Surabaya.-Harian Disway-

Mirza Mirwan

Beberapa tahun setelah tragedi Bom Bali 1 sineas Nia Dinata mengangkat tragedi itu ke layar lebar dengan judul "Long Road to Heaven". Nia bersama Constantin Papadimitriou menjadi produser film yang penggarapannya dipercayakan kepada Enison Sinaro sebagai sutradara. Film tersebut dibintangi antara lain Surya Saputra (sebagai Hambali), Sudibyo JS (Amrozi), Hestu Wreda (Ali Imron), dan Endris Sukmana (Mukhlas). Ada juga Alex Komang dan Joshua Pandelaki yang memerankan tokoh yang tak masuk pemberitaan. Komang memerankan Wayan Diya, sedang Joshua memerankan Haji Ismail. Bintang lainnya adalah orang bule, antara lain Mirrah Faulkes dan John O'Hare. Bahasa yang digunakan dalam film itu juga Indonesia dan Inggris. Durasi film itu hampir 2 jam. Dialog Hambali, Amrozi, dkk, mungkin berdasarkan pengakuan dalam sidang pengadilan. Selebihnya berdasarkan kesaksian tokoh nyata seperti dialog antara Hannah Catrele (diperankan Mirrah Faulkes) dengan Haji Ismail (diperankan Joshua Pandelaki). "Kenapa sih orang Islam suka membantai orang-orang non-muslim?" begitu kurang lebih tanya Catrele kepada Haji Ismail. "Jangan digeneralisir, Nona. Apa yang mereka, para teroris, lakukan itu tak dibenarkan menurut ajaran Islam dan Quran." Sayangnya, seingat saya, film itu kurang laku di Indonesia. Mungkin penonton tidak tahu bahwa itu film tentang Bom Bali. Sebaliknya cukup laku di luar negeri, terutama di Australia. Maklum, dari 200-an korban tewas, 88 orang dari Australia.

Leong putu

Semut :" Cak, manusia itu kejam banget ya Cak ? Dikit² main bunuh aja ". Cicak :" iya Mut, padahal aku udah berusaha membantu mereka. Dengan mengurangi jumlah Nyamuk". Semut :" kawan kawanku mereka semprot, gara gara berebut gula yang jatuh di lantai...hiks hiks hiks". Cicak :" nyamuk makanan ku juga di semprot, membuat aku g ada makanan...". Semut :"..............." ( semut tidak terdengar lagi suaranya untuk selama )

bramantio sukardi

jadi offset-nya kebangetan kalo LDNU menghubungan wahabi dengan terorisme, lha wong iku demo aja gak boleh, haram kok sampe meledakkan bom. kalau mau deradikalisasi sebernya simpel, tangkapin semua simpatisan imam samudara,, gak banyak kok, bredel web arrahmah.com dan simpatisan yag sealiran

bramantio sukardi

LDNU dan mungkin abah gak tau atau pura-pura gak tahu. bahwa yang diundang BNPT buat men-DEradikalisasi para napi teroris, bom bali itu syeikh ali hasan al halaby, gurunya guru para wahabi nusantara. mengapa yang diundang ulama wahabi bukan kyai NU, tanya kenapa. 

Juve Zhang

Daripada Amrozi.ImamSamodra dkk. Saya lebih "respek" sama mereka yg pergi ke Suriah gabung ISIS. Langsung terjun ke medan pertempuran. Dari pada berbuat onar di dalam negeri. Yg mereka lawan jelas sama sama pegang senjata .seimbang. lah di sini orang yg gak tahu apa apa pada mati.cacat seumur hidup.dsbnya. jadi kalau ada yg mau tempur ke LN seyogyanya pemerintah mengijinkan .bila perlu kasih uang "dinas" . PDL. Perjalanan Dinas Luar negeri.wkwkwkkw

Liam Then

Premis yang saya pakai Tuhan Maha Adil. Ke-Maha-an Tuhan atas keadilan, berlaku rata kesemua mahluk hidup. Bukan hanya orang yang menyembahNya. Segala kejadian dan perbuatan semua mahluk di dalam dan diatas muka bumi. Sudah sesuai dengan hukum natural yang di gariskan oleh Tuhan. Manusia di beri keistimewaan, berupa akal dan kesadaran. Karena itu manusia bisa berhasil mendominasi di muka bumi ini. Tapi tunggu dulu, benar kah, manusia mendominasi di bumi ini? Apakah ini cuma pengertian, akal nya manusia yang terbatas. Belum tentu benar bukan? Tapi manusia percaya. Ia yang utama. #makin bingung kan ? Wkwkwkk

hoki wjy

saya sering membaca kalimat Tuhan memang tdk akan memberi cobaan diluar kemampuan seseorang utuk menanggungnya. yg saya tdk mengerti umpama ada seseorang bernama Jarot ketika mulai berbisnis dg uang pinjaman namun dalam perjalanannya dia ditipu dan bangkrrut tdk kuat menanggung beban tsb maka Jarotpun bunuh diri dan mati, bukan kah semestinya Tuhan sudah mengetahui bahwa pak Jarot ini kalau dikasih cobaan usahanya bangkrut dia pasti bunuh diri lalu mengapa Tuhan masih memberinya cobaan seperti itu? atau umpama seorang wanita bernama Resti dia berpacaran dg seorang pria yg sangat di cintainya namun setelah menghamilinya sang priapun kabur entah kemana merasa malu karena sudah hamil diluar nikah maka Resti pun memilih minum racun serangga dan tewas pertanyaannya bukankah Tuhan sudah mengetahui kalau si Resti dikasih cobaan hamil diluar nikah dia akan minum racun serangga lalu mengapa Tuhan masih memberinya cobaan yg demikian? bukankah katanya Tuhan tdk akan memberi cobaan diluar kemampuan seseorang untuk menanggungnya?

Leong putu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: