Tanda-Tanda Anak Gagal Ginjal Akut, Jangan Dianggap Sepele, Segera Bawa ke Dokter

Tanda-Tanda Anak Gagal Ginjal Akut, Jangan Dianggap Sepele, Segera Bawa ke Dokter

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Jika ditemukan tanda-tanda anak anak gagal ginjal akut, jangan dianggap sepele dan segera bawa ke dokter. Foto: Setpres/Disway.id--

JAKARTA, RADARTASIK.COM— Tanda-tanda anak gagal ginjal akut wajib orang tua ketahui. Jika ditemukan jangan dianggap sepele dan segera bawa ke dokter.

Berikut ini tanda-tanda anak gagal ginjal akut. Yaitu, muntah-muntah dan tidak nafsu makan. 

Berikutnya anak pucat lalu badan lemas dan kelelahan.

Termasuk, anak tumbuh kembang terganggu.

Anak yang mengalami gagal ginjal akut ditandai urine tidak keluar atau kencing berlebihan.

Anak juga mengalami beberapa bagian tubuh bengkak dan teraba benjolan di perut serta infeksi saluran kencing berulang.

Jika orang tua mendapat gejala anak gagal ginjal akut di atas, ada baiknya buah hati segera dibawa periksa ke dokter.

"Selanjutnya kita lihat gejala klinisnya apa? Dimulai dari demam, kehilangan nafsu makan dari bayi-bayi ini," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.

Namun kemudian, gejala gagal ginjal akut pada balita paling parah balita kesulitan buang air kecil.

"Kemudian yang spesifik dari ginjal, mereka itu tidak bisa buang air kecil atau unurine," imbuh Budi Gunadi Sadikin.

Hingga bulan Oktober 2022, terdapat 241 terinfikasi mengalami gagal ginjal akut pada balita di bawah usia 5 tahun.

"Ini terjadi pengikatan mulai bulan Agustus. Jadi gagal ginjal akut ini normal, sering terjadi tapi jumlahnya kecil, perbulan tuh cuma 1 atau 2, jadi enggak pernah tinggi," kata Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi Sadikin menyebutkan pada bulan Agustus ditemukan 36 kasus penyakit gagal ginjal akut. Hal ini membuat pihaknya langsung bergerak untuk mengetahui apa penyebab dari lonjakan itu.

"Nah kita mulai lihat ada lonjakan itu di bulan Agustus, naik sekitar 36 kasus. Sehingga begitu ada kenaikan kita mulai lakukan penelitian, penyebabnya apa," jelas Menkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id