Ini Keinginan Masyarkat Soal Drainase Alun-alun Singaparna: Alun-Alun Bagus, Banjir juga Harus Hilang
Kondisi Alun-Alun Singaparna Kabupaten Tasikmalaya pada Senin, 19 September 2022. Foto: ujang nandar / radartasik.com--
“Saya memohon doa kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, agar Alun-Alun Singaparna ini bukan milik Kecamatan Singaparna melainkan warga Kabupaten Tasikmalaya,” lanjutnya.
BACA JUGA: Pagi Ini, Tol Cipali Kembali Makan Korban, Mobil Travel Tabrak Truk, Korban Masih Dievakuasi
“Dalam pelaksanaannya semoga berjalan lancar, cuaca mendukung, sehingga dalam sisa waktu tinggal 3 bulan bisa dapat diselesaikan tepat waktu,” harapnya.
Rencana dalam dua hari ke depan harus sudah teken kontrak, meskipun ada beberapa yang harus dikomunikasikan terutama warga pasar baru, beserta teman-teman pedagang kaki lima yang harus direlokasi dari depan pasar.
“Tadi disampaikan, warga pasar ingin bertemu dulu, insyaallah besok datang bertemu. Karena persoalan ini merupakan persoalan semua. Ini program strategis Pak gubernur di Kabupaten Tasikmalaya yang pertama, kalau kali ini tidak sukses dalam pelaksanaannya maka muka kita yang kecipratan,” terangnya.
“Makanya saya turun sebagai bentuk tanggung jawab, agar program strategi ini berjalan sesuai yang diharapkan. Target tahun ini bisa selesai dan harus selesai. Untuk anggarannya kurang lebih ada Rp 10 miliar,” jelasnya.
Menurut Cecep, untuk relokasi pedagang kaki lima, menurut informasi dari dinas akan dipindah ke pasar baru.
“Barusan dari masyarakat pasar baru, jangan dulu dipindah sebelum bertemu. Makanya insyaallah besok datang ketemu dengan warga pasar, agar mereka nantinya merasa diajak bicara,” harapnya.
“Saya sudah menugaskan ke Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan agar segera berkoordinasi dengan Dinas Binamarga Provinsi (Jabar) karena itu jalan provinsi, sehingga kewenangannya kalau menata drainase jalan provinsi bukan urusan kita,” tuturnya.
Setelah Alun-Alun Singaparna dibangun, rencananya lalu lintas dijadikan satu arah. Dari arah Garut lewat Alun-Alun, dari arah Tasik masuk ke Kudang, diarahkan ke Bojong Koneng dan keluar lagi dekat Al-Furqon sehingga tidak melintasi pasar.
Konsultan perencana, Adi Hamdani mengatakan untuk pembangunan Alun-Alun Singaparna ini mengambil konsep lokal.
Dengan motif-motif kerajinan, mengambil sebuah tumpukan-tumpukan batu naga, ada juga beberapa unsur-unsur khas Jawa Barat yaitu kujang, ada juga Al-Qur’an.
“Tasik itu kan terkenal dengan banyak pesantrennya, makanya kita coba mengambil simbol daripada agamais itu. Jadi ada beberapa tugu Al-Qur’an,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: