Siapa Membunuh Putri (14) – Edo Terpedo

Siapa Membunuh Putri (14) – Edo Terpedo

Ilustrasi.-Foto: Istimewa/Net-

ispriyoto

Kata pak agusmustofa. Kenikmatan surga itu hanya perumpamaan. Karena tidak ada seorang pun yg dari sana. Dan tidak ada kata yg bisa duiskripsikan. Macam menjelaskan musik yg indah pada orang tuna rungu. Atau indahnya pelangi kepada tuna netra sejak lahir. Memang fitrah pria normal pasti tertarik pada "itu".Seumpama penghuni disini disuruh memilih apapunyg diinginkan. Anggap saja sudah tidak ada norma atau halal haram. Apapun boleh. Hayosampeyanmilihopo????

AlonMasz Eh

Alkisah ada org jago ngomong, jago nongkrong, jago ngopi, jago arisan, wawasan youtubenya seabrek, semua2 dibawa logika dan selalu "jangan bawa2 agama, paling benci kalongomong agama". Lelaki itu nongkrong di warung kopi, di saku tersimpan uang untuk spp anaknya dan uang buat beli gincu istrinya, rencana bayar besok pagi... Datanglah gadis molek bak bidadari poles make up yg upgrade bekas panunya, merayu beli dagangan krn dia sales. Sejuta rayu, sejuta jurus, sejuta rupiah lepas buat beli rokok elektrik itu. Eh, ternyata benar puncak kenikmatan lelaki di wanita. Di lain tempat, wanita yg pulang arisan tiba2 mendapati suaminya terpeleset duit recehan di teras rumah, suaminya harus periksa IGD. Semua uang suami sudah terlanjur untuk bayar gelang dan kalung emas, baru, untuk istri yang bling2. Diagnosa dokter harus opname, DP kamar harus dibayar. Suami bilang "sayang aku kan? Jual gelang emasmu saja untuk bayar DP". Istri marah2, minta pulang paksa, diputuskan pijet ke dukun beranak saja. Benarlah puncak kenikmatan istri di perhiasan. Memang tidak semua seperti itu atau se ekstrim itu, namun filosofinya... Kecenderungannya...sekecil dan selemahapapun kecenderungannya, Sama seperti apa yg dipelajari di ilmu agama. Bagi yang tak alergi dan tak mengingkari logika dengan logika... 

ululazmi

Pada zaman salah satu kekhaliffan Islam, tersebutlah seseorang yang pandai memainkan pisau. Mungkin, kalau sekarang, orang ini berada dalam sebuah group sirkus, namun waktu itu kegiatan orang ini bersifat privat. Sebuah pisau dilemparkannya ke sebuah tonggak atau pohon, tertancap kuat. Pisau berikutnya dilemparkan ke gagang pisau yang tertancap ditonggak tadi, bidikannya sangat tepat dan pisau kedua tertancap lagi dengan kuat. Begitulah seterusnya sampai puluhan pisau tersusun dalam sebuah permainan ketangkasannya. Orang ini sangat dikagumi dan ditonton oleh publik. Rasa bangga bersarang di dada pemain ketangkasan pisau ini sehingga dia mengutus seseorang ke sultan utk memperlihatkan kecakapannya. Pada hari yang ditentukan, Sultan berkenan menontonnya bersama publik. Mulailah orang ini memainkan pisaunya sampai pisau terakhir, sempurna! Lalu Sultan berkata, "inikah kegiatan yang menghabiskan hari-harimu? Sungguh, kamu telah menyia-nyiakan hidupmu dan merusak masyarakat untuk meniru perbuatanmu. Sipir dipanggil sultan untuk memenjarakan orang ini. Sekarang ini sebaliknya, seseorang dengan ketangkasan ujarannya dipelihara raja. Saat ujarannya disadari publik sebagai sebuah hujatan, raja lalu keliling negara minta masyarakat memaafkannya. Raja mengajarkan sebuah kesia-siaan. Mudah-mudahan dijauhkan Tuhan kehidupan destruktif ini dari Indonesia, sehingga negara sejahtera dengan GNP $ 20.000 bisa kita capai dalam 10 tahun. 

PryadiSatriana

Akan lebih baik dan sangat saya hargai jika Anda secara deskriptif menunjukkan bahwa saya "membahayakan persatuan bangsa". Sebagai seorang guru yg tahu adab dan sopan santun mestinya Anda tidak asal tuduh seperti itu. Yg saya tulis di Disway saya dukung dg data dan referensi, Anda cukup terpelajar kanutk memberikan argumen dan referensi jika tidak sependapat dg yg saya kemukakan? Melalui 'forum' Disway ini saya berusaha membudayakan utk berpikir kritis dan bertanggung jawab, tidak sekadar ikut-ikutan. Saya jg memulai dg diri saya sendiri. Saya mempertanggungjawabkan semua yg saya sampaikan. Kalau Anda tidak paham atau tidak mengerti dan membuat Anda merasa kurang nyaman, silakan minta klarifikasi dari saya. Demikian & terima kasih atas perhatiannya. Salam. Rahayu.

ari widodo

paragraf pertama, kedua ketiga bagus, rasional dan pakai akal sehat, dua paragraf terakhir bersifat tendensius bahkan berperilaku seperti orang yang dia judge (ekokuntadhi) serta baper dengan men judge orang lain (pak Pry) yang memakai cara yang tidak dilakukan oleh ekokuntadi yaitu tabayyun terlebih dahulu, sungguh disayangkan bung LBS mengeluarkan statement yang ekstrim yang bagaikan seorang ekstrimis yang anti liberal, salam rahayu dan sehat selalu.

Lukman bin Saleh

Beragama itu. Mau jd liberal silahkan. Mau jd sekuler silahkan. Mau jadi salafi ayo. Mau jd tradisional monggo. Itu adalah pilihan. Sesuai dg karakter masing2. Tdk ada masalah. Tp pilihan2 itu akan jadi masalah bila sudah terlalu ekstrim. Menganggap diri paling benar. Kemudian menyalah2kan orang lain. Memojokkan orang lain. Menyerang orang lain. Dan inilah salah satu contoh ekstrimis itu. Ekstrimis liberal yg membahayakan persatuan bangsa: EkoKhuntadi. Ada lagi yg lain. Yganda sudah tau: Pak Pry...

thamrindahlan

masinis kereta memberi sinyal / berhenti di Tegalega sudah biasa / Selalu ada jalan terkenal / tidak diduga atau rekayasa /

JejenJaenudin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: