Harga Cicak Grade A Jauh Lebih Mahal, Ekornya Jangan Sampai Putus, Pengepul-Pengepul Siap Membelinya...

Harga Cicak Grade A Jauh Lebih Mahal, Ekornya Jangan Sampai Putus, Pengepul-Pengepul Siap Membelinya...

Ibu-ibu di Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon saat mengemas cicak untuk diekspor ke China. Foto: radar cirebon--

Berbeda dengan pengepul dari luar kota, hitungannya per kwintal, dan biasanya barang datang 3 hari sekali.

Setiap hari rata-rata ia menerima cicak basah seberat Rp150 kilogram. Itu, masih kata Gandi, jauh berkurang. Dibanding beberapa tahun silam, yang mencapai 1 ton/hari.

Dia tak membatasi kuota cicak. Berapa pun banyaknya akan dibeli. Cicak yang baru diterima langsung dimasukkan ke lemari pendingin. Menghindari proses pembusukan.

Biasanya, cicak diburu menggunakan lem tikus. Yang direkatkan pada ujung benda panjang seperti kayu. Bukan saja cicak yang biasa menempel di dinding.

Tapi, kata Gandi, cicak-cicak yang ditemui di perkebunan yang banyak merayap di tanah. Tak ada kriteria cicak khusus. 

Meski sudah puluhan tahun melakoni bisnis cicak kering yang diekspor dari Cirebon ke China, namun Sugandi tidak mengetahui pemanfaatannya. Meski ada yang bilang untuk kosmetik hingga obat.

Namun, hingga kini bisnis cicak kering dari Cirebon yang dirintis Sugandi masih terus eksis dan mempekerjakan warga setempat. Kebanyakan ibu-ibu. 

Proses pengolahan cicak kering dari Cirebon tersebut menggunakan oven. Yang kemudian di-packing hingga barang siap kirim dan menuju ke lokasi tujuan di luar negeri. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Radar Cirebon