Garut Gelar Belajar Tatap Muka Usai Lebaran

Garut Gelar Belajar Tatap Muka Usai Lebaran

TAROGONG KIDUL — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) atau pembelajaran tatap muka dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.


“Target kita KBM tatap muka ini sehabis lebaran. Sekarang pihak sekolah menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut H Totong kepada wartawan, Rabu (16/3/2021).

Sebagai keseriusan menyambut pelaksanaan pembelajaran tatap muka, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh koordinator wilayah (korwil), kepala sekolah serta siswa melaksanakan Gerakan Ayo Sekolah yang digagas Bupati Garut H Rudy Gunawan.

“Gerakan ini kita laksanakan akhir Maret ini. Seluruh sekolah wajib melakukannya untuk persiapan belajar tatap muka,” ujarnya.

Baca juga : Guru di Kecamatan Leles Garut Dirawat Usai Divaksin

Menurut Totong, sebenarnya mayoritas sekolah di Kabupaten Garut telah siap menggelar KBM tatap muka sejak Desember tahun lalu. Apalagi, ketika itu diterbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang isinya, syarat sekolah dapat menggelar KBM tatap muka tak lagi harus berpatokan pada zonasi wilayah.

Namun, ketika itu, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami lonjakan. Alhasil, KBM tatap muka harus ditunda. Hingga saat ini, para siswa SD dan SMP di Kabupaten Garut masih belajar menggunakan sistem daring dan luring.

Dengan target KBM tatap muka yang dapat digelar setelah lebaran, Totong berharap kesiapan sekolah dapat lebih matang. Apalagi, saat ini tengah berjalan vaksinasi kepada guru.

“Diharapkan Juni selesai vaksinasi untuk semua guru. Jadi seiring sejalan bisa semua di Garut siap belajar tatap muka,” kata dia.

Ia menambahkan berdasarkan hasil kajian Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, saat ini terdapat 13 kecamatan yang masuk zona hijau (tidak terdampak) penyebaran Covid-19. Menurut dia, sebenarnya sekolah-sekolah di zona hijau itu dapat menggelar KBM tatap muka dengan terbatas.

Namun, ia lebih ingin KBM tatap muka digelar serentak di seluruh Kabupaten Garut, bukan hanya di sekolah yang berada di 13 kecamatan.

“Kita harapkan setelah lebaran bisa semua tatap muka. Sebab, kalau hanya sebagian dulu, ada wilayah yang merasa tak dipedulikan. Merasa syirik. Malah nanti jadi polemik baru,” terangnya.

Totong mengaku belum bisa menentukan waktu pasti KBM tatap muka dapat digelar sebelum atau sesudah tahun ajaran baru. Namun, ia menginginkan KBM tatap muka dapat digelar sebelum tahun ajaran sata ini selesai, sehingga ketika masuk tahun ajaran baru ada evaluasi agar KBM tatap muka dapat lebih aman.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan pelaksanaan KBM tatap muka dapat lebih aman jika dilakukan saat mulai tahun ajaran baru. Sebab, saat itu sudah banyak masyarakat yang menjalani vaksinasi, termasuk guru, sehingga bisa lebih siap.

“Soalnya kita belum tahu kapan vaksin datang lagi. Kalau vaksinnya datang sedikit-sedikit dan masih banyak guru yang belum divaksin, itu cukup riskan juga,” katanya.

Menurut dia, jika setelah lebaran semua guru sudah menjalani vaksinasi, jalannya KBM tatap muka akan lebih aman. Artinya, pelaksanaan KBM tatap muka sangat tergantung vaksinasi kepada guru.

Leli mengatakan tak bisa memprioritaskan guru dalam pelaksanaan vaksinasi kepada pelayan publik. Sebab, pelayan publik yang lain juga membutuhkan vaksinasi.

“Kita sebenarnya tergantung dropping vaksin dari pusat. Kalau datangnya lama, pelaksanannya juga lama,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: